SuaraKita.org – Dewan Kota Quezon telah mengeluarkan resolusi yang mendukung House Bill 2952 yang berusaha mendirikan ‘Meja Bantuan dan Perlindungan LGBT’ di kantor polisi di seluruh negara.
Meja pelaporan ini dirancang untuk menangani semua kasus yang berkaitan dengan kejahatan atas dasar kebencian atau pelecehan terhadap LGBT untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh komunitas LGBT Filipina dengan lebih baik.
Resolusi yang ditulis oleh Anggota Dewan Kota Lena Marie Juico, menyatakan bahwa “individu LGBT menjadi target diskriminasi dan kekerasan yang mempengaruhi kesejahteraan ekonomi, sosial, dan fisiologis mereka.”
Dia menambahkan: “Terlepas dari kenyataan ini, tidak ada mekanisme atau intervensi pemerintah yang diarahkan untuk memantau, apalagi mengatasi, insiden diskriminasi dan bahkan kekerasan terhadap komunitas LGBT Filipina.”
Kepolisian nasional negara juga secara hukum diwajibkan untuk memastikan netralitas gender operasinya dari rekrutmen dan seleksi hingga promosi dan penempatan petugas polisi.
Melalui undang-undang, pejabat pemerintah lokal berharap untuk menciptakan kekuaertan polisi yang menyelidiki dan menangani pelanggaran terhadap LGBT dengan cara yang tajam.
Awal bulan ini, sebuah universitas Katolik di negara itu diserang setelah kode etik tbarunya secara eksplisit melarang hubungan LGBT.
Di bawah kontrak di Universitas Santo Tomas, “kumpul kebo tanpa manfaat perkawinan, atau terlibat dalam hubungan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dipatuhi oleh Universitas dan ajaran Gereja Katolik” dilarang. Mereka yang melanggar aturan menghadapi pengusiran dari universitas berusia 400 tahun tersebut. (R.A.W)
Sumber: