SuaraKita.org – Generasi termuda terbukti paling toleran dan paling cair, karena pasangan sesama jenis dan banyak identitas seksual diberikan platform di media dan informasi terbaru yang semakin mudah diakses.
Menurut sebuah studi dari Ipsos Mori, Hanya 66 persen generasi muda saat ini yang mengidentifikasi sebagai heteroseksual secara eksklusif – yang merupakan terendah dari generasi mana pun hingga titik ini. Sedangkan generasi Baby boomers (generasi yang lahir sebelum tahun 1960) terbukti memiliki persentase tertinggi, dengan 88 persen mengidentifikasi sebagai heteroseksual, sedangkan angka itu turun menjadi 85 persen pada Gen X (generasi yang lahir antara tahun 1961 – 1980), dan 71 persen di antara generasi millennial (1980 – 2000)
Dengan munculnya media sosial, generasi muda menemukan lebih banyak peluang untuk mengeksplorasi seksualitas dan identitas gender mereka, mengingat bahwa kisah orang-orang yang mengidentifikasi dengan berbagai cara lebih mudah diakses daripada sebelumnya.
“Secara khusus, generasi muda ini tumbuh pada saat gender sebagai identitas biner dan sederhana sedang dipertanyakan secara lebih luas, dan akan mempengaruhi pandangan yang lebih luas tentang gender, seksualitas dan aspek identitas yang lebih luas, ” kata Hannah Shrimpton, salah satu penulis laporan penelitian tersebut.
Hannah Shrimpton juga mengatakan bahwa ada “paparan yang lebih besar terhadap komunikasi tentang berbagai gaya hidup yang tersedia bagi generasi muda saat ini melalui teknologi sosial.”
Para peneliti mengatakan bahwa generasi yang lebih muda “dipengaruhi oleh sikap yang lebih terbuka dan cair.”
Penelitian ini telah memberi label Generasi Z sebagai “generasi liberal” dan menemukan bahwa 10 persen dari mereka menganggap prasangka terhadap komunitas LGBT sebagai salah satu masalah yang paling mendesak di dunia saat ini, dibandingkan dengan hanya 2 persen Millennial, Generasi X, dan Baby Boomers.
Penelitian lain yang diterbitkan oleh Ipsos Mori menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen dari Generasi Z merasa nyaman dengan hubungan homoseksual, dibandingkan dengan 43 persen Baby Boomers.
Angka-angka dari organisasi lain mengkonfirmasi saran dari Ipsos Mori bahwa generasi muda lebih mungkin untuk mengidentifikasi sebagai LGBT atau menerima komunitas LGBT, dan bahwa persentase generasi muda kemungkinan besar akan terus meningkat seiring waktu.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional di Inggris melaporkan bahwa 2 persen dari orang yang berusia 16-24 tahun yang diidentifikasi sebagai lesbian, gay, atau biseksual, kini meningkat menjadi 4 persen.
Studi Ipsos Mori juga melaporkan bahwa generasi muda lebih mungkin memiliki “pandangan seksualitas yang kurang biner,” yang menunjukkan bahwa generasi muda tidak merasakan tekanan yang kuat untuk menggunakan label “gay” atau “hetero(straight)” tetapi merasa nyaman dengan melihat seksualitas sebagai skala geser sehingga mereka dapat jatuh di suatu tempat di antara keduanya. (R.A.W)
Laporan penelitian dapat diunduh pada tautan berikut:
[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2018/07/ipsos-mori-almanac-2017.pdf”]
Sumber: