Oleh: Poppy Louise*
SuaraKita.org – Annie Leibovitz adalah seorang fotografer Amerika yang sangat terkenal karena potretnya yang dramatis, unik, dan ikonik pada beragam selebriti. Ia mengembangkan ciri khasnya dengan penggunaan warna-warna terang dan pose yang berani saat berkarya di majalah ‘Rolling Stone’. Annie Leibovitz memotret John Lennon pada hari dia dibunuh, dan karyanya telah digunakan di banyak sampul album dan majalah. Annie Leibovitz juga merupakan perempuan pertama yang mengadakan pameran di Galeri Potret Nasional Washington pada tahun 1991. Kehidupan Annie yang sangat menarik ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan contoh perjuangan kawan-kawan LGBT dalam kehidupan ini. Bahwa semua orang bisa dan berhak memperjuangkan kebahagiaan mereka. Dan jika beruntung, menemukan cinta.
Terlahir di Waterbury, Connecticut, pada 2 Oktober 1949, Anna-Lou Leibovitz adalah anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Marilyn Edith (née Heit) dan Samuel Leibovitz. Dia adalah generasi ketiga Amerika; orang tua ayahnya adalah orang Yahudi Rumania. Ibunya adalah seorang instruktur tari modern warisan keturunan Estonia-Yahudi. Ayahnya adalah seorang letnan kolonel di Angkatan Udara Amerika Serikat. Keluarga sering pindah dengan tugas tugas ayahnya, dan ia mengambil foto pertamanya ketika ia ditempatkan di Filipina selama Perang Vietnam. Annie senang mengambil foto di sekitar pangkalan militer dan penduduk setempat. Kecintaan Annie akan fotografi lahir dari keterlibatan ibunya dengan tarian, musik, dan lukisan.
Pada tahun 1967, Annie belajar melukis di San Francisco Art Institute (B.F.A., 1971), dengan harapan dapat menjadi seorang guru seni. Annie menikmati dunia fotografi setelah mengambil kelas malam untuk fotografi, Pada tahun 1970, ketika masih menjadi mahasiswa, ia diberi tugas komersial pertamanya untuk majalah Rolling Stone, yaitu memotret John Lennon. Tiga tahun kemudian Annie menjadi ketua publikasi fotografi majalah Rolling Stone, dan mengarahkan energinya mempresentasikan tokoh utama musik rock kontemporer secara unik. Annie mendokumentasikan tur konser Rolling Stones selama enam bulan di Amerika Utara, 1975, di mana dia banyak mengambil foto dari gitaris Keith Richards dan vokalis Mick Jagger, yang kemudian banyak direproduksi. (Pada masa itu, Annie juga menjadi pecandu kokain, kebiasaan yang dia tinggalkan beberapa tahun kemudian ketika dia bergabung menjadi staf majalah Vanity Fair.). Karyanya yang paling terkenal masa itu adalah potret John Lennon dan Yoko Ono yang diterbitkan di sampul Rolling Stone pada bulan Januari 1981.
Pada 8 Desember 1980, Annie melakukan pemotretan dengan John Lennon untuk majalah Rolling Stone, dan dia berjanji akan menjadikannya foto sampul. Annie berusaha untuk untuk mendapatkan gambar hanya dengan Lennon saja, seperti yang diinginkan Rolling Stone, tetapi Lennon bersikeras bahwa dia dan Yoko Ono harus berada di sampul depan. Annie ingin menciptakan kembali suatu gambar seperti adegan ciuman dari sampul album Double Fantasy 1980, kesukaan Annie, dan dia menyuruh John melepas seluruh pakaiannya dan meringkuk di samping Yoko di lantai, yang berpakaian lengkap. John meringkuk di samping Yoko, sebuah adegan yang sangat, sangat kuat. Dapat dirasakan seperti John kedinginan dan nampak sangat bergantung pada Yoko. John mengatakan bahwa Annie telah menangkap pesan relasi yang sangat persis apa adanya, dan meminta Annie berjanji agar gambar tersebut diterbitkan sebagai halaman sampul majalah Rolling Stone. Annie adalah orang terakhir yang secara profesional memotret Lennon, yang dibunuh lima jam kemudian.
Pencapaian Annie di bidang fotografi sangatlah mengagumkan. Pada 1983 Annie Leibovitz memproduksi 60-cetakan karya yang dipamerkan di Eropa dan Amerika Serikat. Buku “Annie Leibovitz: Photographs”, menjadi best seller. Pada tahun yang sama ia bergabung dengan staf Vanity Fair, yang memperluas kumpulan subjeknya antara lain bintang film, atlet, dan tokoh politik. Untuk foto portrait, Annie melihat sesi fotografinya sebagai kolaborasi, dan biasanya menghabiskan hari-hari mengamati kehidupan sehari-hari subyeknya dan bekerja untuk membuat potretnya yang unik dan cerdas, serta sangat baik secara teknis. Hasil foto komersialnya disetting secara dramatis, bukan santai seadanya. Annie Leibovitz bergabung dan berkontribusi untuk majalah Vogue pada tahun 1998.
Annie menerima penghargaan American Society of Magazine Photographers pada 1983. Tahun 1986, ia mulai bekerja di bidang fotografi periklanan, dengan beragam klien seperti Honda, American Express (“Portraits”), dan Gap (“Individual of Style”). Iklan American Express yang menggunakan hasil foto Annie memenangkan Clio Award, penghargaan periklanan di seluruh dunia, pada tahun 1987. Annie kemudian terlibat dalam dewan California Milk Processor (Iklan“Got Milk?”) dan memfoto banyak seri fotografi yang menampilkan banyak selebriti sebagai karakter Disney untuk Taman Bermain bertema Disney. Pada 2011, ia memotret tujuh atlet wanita teratas untuk kampanye “Make Yourself” dari perusahaan olahraga Nike. Seluruh proyek ini bercirikan pengaturan bertahap yang cermat, pencahayaan yang luar biasa, dan warna-warna asli yang cerah.
Pada tahun 1991 Annie Leibovitz mengadakan pameran museum pertamanya; ia menjadi perempuan pertama dan fotografer hidup kedua yang karyanya ditampilkan di National Portrait Gallery di Washington, DC. Sebuah buku pendamping “Photographs: Annie Leibovitz 1970–1990”, diterbitkan pada tahun 1991. Ia juga mendapatkan banyak pujian untuk portrait Olympian Amerika di sebuah pameran di Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta, yang kemudian diterbitkan dalam buku Olympic Portraits (1996). Pada tahun 1999 ia menerbitkan koleksi foto berjudul “Women”, yang disertai esai yang ditulis oleh seorang intelektual dan penulis, Susan Sontag, yang adalah kekasihnya.
Annie Leibovitz memiliki hubungan yang dekat Susan Sontag dari tahun 1989 hingga Susan Sontag meninggal pada tahun 2004. Selama masa hidup Susan, mereka tidak pernah yang secara terbuka mengungkapkan apakah hubungan itu merupakan persahabatan biasa atau hubungan romantis. Susan pun tidak pernah terlibat dalam membesarkan anak-anak Annie Leibovitz, yaitu Sarah, dan si kembar Susan dan Samuelle, yang lahir melalui bantuan ibu pengganti. Majalah Newsweek pada 2006 mereferensikan hubungan Annie Leibovitz selama satu dekade dengan Susan Sontag, dengan mengatakan, “Keduanya bertemu pertama kali di akhir tahun 80-an, ketika Anna Leibovitz memotretnya untuk buku. Mereka tidak pernah tinggal bersama, meskipun mereka masing-masing memiliki apartemen yang berdekatan. Ketika diwawancarai untuk otobiografinya A Photographer’s Life: 1990–2005, Annie mengatakan bahwa buku itu menceritakan sejumlah kisah, dan “waktu-waktu bersama Susan, itu adalah kisah cinta”. Sementara The New York Times pada tahun 2009 menyebut Susan Sontag sebagai “pendamping” Annie Leibovitz.
Annie menulis di A Photographer’s Life bahwa “kata-kata seperti ‘pendamping’ dan ‘mitra’ tidak ada dalam kosakata mereka. Kami adalah dua orang yang saling membantu satu sama lain dalam menjalani hidup kami. Kata yang paling dekat adalah masih ‘teman'”. Namun pada tahun yang sama, Annie Leibovitz mengatakan bahwa deskripsi kata “kekasih” itu akurat. Dia kemudian menegaskan, “Panggil kami ‘kekasih’. Saya suka ‘kekasih’. Anda tahu, ‘kekasih’ terdengar romantis. Maksud saya, saya ingin menjadi sangat jelas. Saya mencintai Susan.
Annie juga menikmati perannya sebagai seorang ibu dari 3 orang anak. Anak pertamanya, Sarah Cameron Leibovitz, dilahirkannya pada bulan Oktober 2001, di usia 52 tahun dengan bantuan donor sperma. Anak kembarnya, Susan dan Samuelle, dilahirkan oleh seorang ibu pengganti pada bulan Mei 2005.
Pada tahun 2000 Annie Leibovitz termasuk kelompok orang Amerika pertama yang ditetapkan sebagai Legenda Hidup oleh Kongres Perpustakaan. Di antara publikasi kemudian karyanya adalah American Music (2003); A Photographer’s Life: 1990-2005 (2006), yang berisi banyak gambar yang mendokumentasikan kehidupan pribadi Annie Leibovitz; Annie Leibovitz at Work (2008); dan Annie Leibovitz: Portraits 2005–2016 (2017). Annie Leibovitz yang perfeksionis dalam pekerjaannya (anggaran meledak, dan tidak ada biaya yang terhindar) dan gaya hidup dengan sentuhan selebriti memiliki peran dalam menghasilkan utang sebesar 24 Juta Dolar Amerika, yang gugatannya dilakukan pada tahun 2009. Gugatan terhadapnya telah diselesaikan, dan sorotan publisitas dapat dialihkan ketika potret resminya tentang keluarga Presiden Barack Obama, istrinya, Michelle, dan putri mereka, Sasha dan Malia dirilis ke publik akhir tahun 2009.
Pencapaian fotografi dirayakan pada Annie Leibovitz: Life Through a Lens (2009), film dokumenter yang dibuat untuk serial American Masters televisi publik oleh saudara perempuannya, Barbara. Selama kesulitan keuangannya, Annie Leibovitz mulai mengerjakan proyek pribadi, memotret tempat dan benda-benda yang berarti baginya, dan gambar-gambar dikumpulkan dalam buku Pilgrimage (2011).
*Penulis adalah seorang fotografer, ibu tunggal dan aktivis KafKaf
sumber: