Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Ketika bertanya tentang gender, survei pemerintah Kanada yang akan datang akan menyertakan kategori tambahan di mana responden dapat mengidentifikasi diri dan mendeskripsikan  gender mereka sendiri.

Selain diberikan opsi biner lelaki atau perempuan, responden survei sekarang akan memiliki opsi untuk mencentang kotak ketiga di mana mereka kemudian ditanya bagaimana mereka mengidentifikasi diri mereka.

Langkah ini disambut oleh para aktivis hak-hak transgender. Beberapa aktivis terkemuka telah bekerja sama dengan biro statistika Statistic Canada dalam mendesain pertanyaan dalam survei tersebut.

Susan Gapka, seorang aktivis transgender mengatakan bahwa perubahan tersebut “menggembirakan.”

“Ini benar-benar berita gembira,” kata Susan Gapka. “Saya senang dengan diskusi yang kami lakukan dan senang melihat mereka menindaklanjuti strategi ini.”

Menurut Laurent Martel, direktur demografi di Statistics Canada, perubahan pada survei adalah hasil dari dua tahun berusaha.

Sementara di sensus sebelumnya, yang dilakukan pada tahun 2016, mengajak responden transgender untuk mengidentifikasi diri mereka dengan yang “paling mengasosiasikan dirinya,” satu-satunya opsi yang disediakan adalah lelaki atau perempuan, yang mengecualikan individu-individu non-biner.

Hal ini memicu kritik dari berbagai kelompok transgender dan non-biner.

“Kami ingin memastikan semua orang Kanada dapat mengidentifikasi diri mereka dalam sensus,” kata Laurent Martel.

Sambil memungkinkan responden untuk mengidentifikasi diri dengan kotak gender ketiga yang deskriptif, perubahan seperti ini juga dilakukan oleh Statistics Canada, yang sekarang memasukkan kategori “keberagaman gender” dalam analisis mereka.

Seiring dengan sambutan terhadap perubahan pada survei, aktivis juga menyoroti pentingnya mendidik masyarakat tentang seluruh spektrum gender.

Susan Gapka berkata: “Ada banyak orang yang tidak memahami nuansa identitas gender dan bahkan orientasi seksual. Ini adalah bidang baru bagi mereka. ”

Pada 2017, Kanada memperkenalkan penanda gender netral ke beberapa dokumen, termasuk paspor dan surat izin mengemudi.

“Dengan memperkenalkan sebutan gender ‘X’ dalam dokumen-dokumen yang dikeluarkan pemerintah, kami mengambil langkah penting untuk memajukan kesetaraan bagi semua warga Kanada terlepas dari identitas atau ekspresi gender,” kata dirjen imigrasi, pengungsi, dan menteri kewarganegaraan Ahmed Hussen.

Proposal serupa saat ini sedang dalam agenda debat oleh badan survei Inggris.

Banyak negara lain dan beberapa negara bagian Amerika Serikat kini mulai memasukkan opsi gender ketiga ke dalam dokumen dan survei resmi, termasuk negara bagian Washington dan Taiwan.

Australia, Denmark, Jerman, Malta, Selandia Baru, Pakistan, India, Irlandia dan Nepal telah mengesahkan, atau sedang dalam proses mengesahkan opsi gender ketiga pada paspor.

Sumber:
pinknews