Search
Close this search box.


Suarakita.org – Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan empat dari lima warga Australia menentang sekolah-sekolah berbasis agama untuk memecat guru atau mengusir murid karena menjadi gay.

Jajak pendapat YouGov Galaxy, yang dilakukan untuk kelompok advokasi just.equal, menemukan bahwa 82 persen menentang pengecualian undang-undang diskriminasi yang ada yang memungkinkan murid gay untuk diusir, dan 79 persen menentang sekolah berbasis agama yang diizinkan untuk memecat staf jika mereka menikahi seseorang dari jenis kelamin yang sama.

Empat dari lima responden juga menentang pemberian izin kepada sekolah untuk memecat atau mengusir seseorang karena transgender.

“Orang Australia dengan tegas menolak diskriminasi terhadap orang LGBT atas nama agama, bahkan lebih tegas daripada mereka mendukung kesetaraan pernikahan,” kata juru bicara just.equal, Rodney Croome.

“Pesan ke pemerintah dan Partai Buruh adalah bahwa orang Australia ingin menekan angka diskriminasi terhadap LGBT atas nama agama, tidak lebih.

“Berbekal angka-angka ini kami akan mulai melobi politisi untuk memperketat pengecualian yang memungkinkan diskriminasi terhadap orang LGBT.

“Kami akan melobi anggota pemerintahan untuk memastikan mereka menentang diskriminasi lebih lanjut, tetapi kami juga akan fokus pada Partai Buruh untuk memastikannya menentang kemunduran rekomendasi apa pun dari  tinjauan tentang kebebasan beragama yang dipimpin oleh anggota parlemen Australia, Philip Ruddock.

“Buruh harus menentang semua diskriminasi terhadap kaum LGBT, dan jangan membiarkan kaukus agamanya mengalahkan prinsip-prinsip dasar kesetaraan dan keadilan.”

Gereja Katolik memberikan ancaman selama perdebatan tentang kesetaraan pernikahan, bahwa mereka akan memecat staf termasuk guru dan perawat jika mereka menikahi seseorang dengan jenis kelamin yang sama, sambil mengklaim bahwa hal ini tidak akan menjadi diskriminasi terhadap gay.

“Artinya, staf di sekolah dapat diharapkan untuk mendukung ajaran agama tertentu, untuk tidak melemahkan pengajaran itu dan bertindak sebagai teladan bagi siswa mereka,” katanya.

Tinjauan Philip Ruddock tentang ‘kebebasan beragama’ seharusnya akan dilaporkan pada minggu ini, tetapi diperkirakan waktunya akan diperpanjang lagi. (R.A.W)

Sumber:

starobserver