Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Menteri kesehatan Australia, Greg Hunt, telah mengumumkan bahwa obat pencegahan HIV akan ditambahkan ke Pharmaceutical Benefits Scheme, yang mensubsidi biaya obat resep, mulai 1 April mendatang.

Pre-exposure prophylaxis (Profilaksis pra-pajanan), yang biasa disebut sebagai PrEP, adalah obat anti retroviral yang diambil oleh orang HIV-negatif yang jika digunakan secara konsisten, dapat membantu mengurangi risiko tertular virus HIV lebih dari 90%.

“Ini adalah tentang menyelamatkan nyawa dan melindungi kehidupan tetapi juga tentang mengatakan kepada seluruh dunia, jika kita dapat melakukan ini di Australia, kita tidak bisa hanya melawan HIV di sini, tetapi juga melawannya dengan benar di seluruh dunia,” kata Greg Hunt.

“Saat seperti ini tidak mungkin, mustahil didapatkan pada satu generasi yang lalu. Setidaknya 32.000 pasien per tahun yang kami harapkan mendapat manfaat. Keputusan datang dengan pesan yang sangat kuat bahwa… mengkonsumsi PrEP dan melakukan aktivitas seks dengan aman secara bersamaan adalah jalan untuk melawan penularan HIV di Australia.

“Ini adalah momen yang luar biasa dalam sejarah medis Australia.”

Obat ini direkomendasikan untuk kelompok yang dianggap berisiko tinggi, termasuk lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL).

Berdasarkan skema baru, pasien umum akan dapat mengakses obat PrEP bermerek dengan harga sangat rendah yaitu $ 39,50 per bulan, sementara pemegang konsesi akan membayar $ 6,40 per bulan.

Tanpa subsidi pemerintah sebesar $ 180 Juta ini, biaya pembelian PrEP akan menghabiskan biaya $ 2.500 setahun.

“Investasi dalam pencegahan HIV sangat baik dalam hal keuangan,” tambah Profesor Darrel O’Donnell, CEO the Australian Federation of AIDS Organisations. “Setiap penularanHIV yang dapat dihindari akan menghemat pembayar pajak Australia $ 1.000.000 untuk biaya seumur hidup.”

Tahun lalu, dilaporkan bahwa seorang lelaki Australia yang mengambil bagian dalam uji coba PrEP telah dinyatakan positif HIV.

Pada saat itu, dia tercatat sebagai orang keempat di seluruh dunia yang terinfeksi HIV saat mengkonsumsi PrEP, setelah kasus serupa di Toronto, New York dan Amsterdam.

The Victorian AIDS Council telah menyoroti dua kemungkinan alasan untuk hal ini – pertama, jika seseorang gagal secara teratur mengkonsumsi dosis yang ditentukan untuk mereka maka kemungkinan mereka tidak akan terlindungi.

Kedua, jika seseorang berhubungan dengan orang yang hidup dengan HIV yang memiliki viral load terdeteksi dan strain virus yang resistan terhadap obat PrEP, ada kemungkinan mereka akan terinfeksi. (R.A.W)

Sumber:

Gaytimes