Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Dewan Kota Darebin di Melbourne, Australia mengadakan malam ramah-transgender setelah kekhawatiran diajukan oleh penduduk transgender atas diskriminasi.

Anggota Dewan Kota Darebin Steph Amir berbagi beberapa ketakutan yang diajukan oleh warga transgender dan non-biner di Twitter.

Banyak orang menyebutkan ruang ganti sebagai faktor penghambat terbesar dari penggunaan fasilitas olahraga.

“Kamar ganti bisa menjadi tempat yang menakutkan yang tidak inklusif jika Anda tidak berada dalam biner (cis gender),” jelas salah seorang. 

Yang lain menambahkan bahwa mereka tidak ingin ditatap “atau ditanya tentang bekas luka operasinya”.

“Komunitas yang lebih luas merasa kita berutang penjelasan tentang bagian tubuh apa yang tidak kita miliki,” jelas yang lain.

Namun, mereka memperjuangkan keputusan untuk membuat malam yang inklusif, yang akan beroperasi di luar jam renang biasa.

Seorang pengguna menulis di Facebook: “Saya terlalu takut untuk berenang sebagai seorang perempuan.”

“Sangat takut sebenarnya. Baju renang saya telah berdebu karena tidak pernah dipakai. Terima kasih banyak atas kesempatan ini. Saya tidak sabar untuk menunggu. “

Malam khusus tersebut digambarkan sebagai ‘Malam renang transgender dan orang dengan keberagaman gender pertama di Victoria

Ini bertujuan untuk menyediakan kolam renang “di mana transgender dan orang dengan keberagaman gender  dapat berolahraga, bersosialisasi dan merasa aman”.

Malam renang khusus tersebut diadakan di Reservoir Leisure Centre juga terbuka untuk anak-anak dari orang tua transgender.

Seorang juru bicara dewan mengatakan bahwa keputusan untuk mengadakan acara tersebut terjadi setelah diskusi dengan anggota komunitas LGBT.

Ini adalah “sejenis” dengan acara yang diadakan untuk kelompok agama dan budaya lainnya.

Deskripsi malam renang khusus tersebut berbunyi: “Ikutlah menjadi bagian dari sesuatu yang benar-benar indah di tempat yang aman di antara orang-orang yang berpikiran sama.

“Inisiatif ini didukung dengan rekomendasi dari komite penasihat Darebin Sexuality, Sex and Gender Diversity (SSGD).”

Beberapa tokoh sayap kanan berkomentar atas diadakannya acara tersebut, termasuk Gideon Rozner, seorang peneliti di Institute of Public Affairs, sebuah kelompok pemikir sayap kanan.

“Dewan aktivis seperti Darebin harus menghabiskan lebih sedikit waktu untuk fokus pada politik identitas dan lebih banyak waktu pada bisnis inti pemerintah daerah”.

“Fasilitas dewan seperti kolam renang harus terbuka untuk semua pembayar pajak(warga negara), terlepas dari jenis kelamin, etnis atau agama,” katanya. (R.A.W)

Sumber:

Pinknews