SuaraKita.org – ‘O Canada,’ adalah lagu kebangsaan negara ini sejak tahun 1980, sekarang lagu kebangsaan ini akan menjadi lebih gender netral dan ramah perempuan setelah anggota parlemen Kanada dengan suara bulat memilih untuk mengganti kata-kata “in all thy sons command” dengan “in all of us command”.
Perdebatan gender benar-benar mencapai tingkatan yang baru saat Senat Kanada mengadopsi sebuah undang-undang untuk mengubah lirik dalam sebuah bait dalam lagu kebangsaan ini.
RUU tersebut, yang diperkenalkan oleh anggota parlemen Liberal Mauril Belanger, dengan pendapat bahwa mengubah lirik versi bahasa Inggris akan membuat lagu kebangsaan tersebut menjadi “gender netral.”
Sekarang, RUU tersebut harus menerima persetujuan Gubernur Jenderal – perwakilan kerajaan Inggris di Kanada – agar secara resmi menjadi undang-undang.
Lirik lagu ‘O Canada’ telah ada sejak 1908, ketika penyair Robert Stanley Weir menerjemahkan lirik yang berbahasa Prancis. Sejak saat itu, liriknya telah berubah dua kali. Pada tahun 1913, “thou dost in us command” diubah menjadi “in all thy sons” untuk menghormati tentara (yang pada waktu itu umumnya lelaki) yang pergi ke Eropa untuk berperang dalam Perang Dunia I.
Hal ini tidak sesuai dengan beberapa anggota parlemen Kanada yang meminta untuk memperkenalkan RUU yang membatalkan referensi “sons” (anak lelaki) yang merupakan kata bergender sebanyak 12 kali sejak 1980 – tanpa keberhasilan sampai sekarang.
Selama beberapa dekade, ada upaya lain untuk mengubah hampir setiap baris lagu kebangsaan Kanada. Pada awal 1990-an, Dewan Kota Toronto mengusulkan agar kata-kata “our home and native land” harus diubah menjadi “our home and cherished land,”dengan alasan bahwa penduduk asli Kanada mungkin merasa didiskriminasi dan distigmatisasi.
Juga, referensi religius – yaitu, sebuah baris pada lagu berbahasa Inggris “God keep our land glorious and free” dan kata berbahasa Prancis “true cross”- telah dikritik oleh kelompok sekuler.
Gender menjadi bagian dalam isu kebijakan sejak pemerintah liberal yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Justin Trudeau mengambil alih kekuasaan. Musim panas yang lalu, otoritas imigrasi Kanada mengumumkan pemberian opsi gender ketiga untuk kartu identitas dan imigrasi negara tersebut.
Immigration, Refugees and Citizenship Canada (IRCC) akan menjadi instansi pemerintah pertama yang memperkenalkan langkah sementara yang akan memungkinkan pemegang paspor untuk memilih jenis kelamin ‘X’ untuk dicantumkan. Solusi ini akan tetap ada sampai IRCC bisa mencetak kartu identitas dan dokumen perjalanan dengan sebutan baru.
Juli lalu, British Columbia, Kanada mengeluarkan kartu identitas dengan identitas gender yang ‘tidak diidentifikasikan’ untuk pertama kalinya kepada bayi berusia delapan bulan setelah orang tua anak tersebut berjuang agar dapat mengasuh bayi mereka dengan tanpa penanda jenis kelamin.(R.A.W)
Sumber: