SuaraKita.org – Jersey pada 1 Februari lalu mengeluarkan undang-undang yang mengakui kesetaraan pernikahan dan humanis. Para politisi melakukan pemilihan suara dengan hasil 43 banding 1 untuk melegalkan ikatan pernikahan tersebut.
Terletak di dekat pantai Normandia, Jersey adalah pulau terbesar di Kepulauan Channel yang terletak antara Inggris dan Prancis. Kepulauan ini memiliki demokrasi parlementer yang mengatur secara mandiri. Meskipun bukan bagian dari Inggris, Inggris bertanggung jawab atas hubungan eksternal Jersey (seperti dengan Uni Eropa) dan pertahanan.
Pulau ini memiliki populasi 100.000 jiwa.
Anggota Majelis Permusyawaratan Negara juga menolak sebuah amandemen yang memberi hak kepada pemilik usaha religius untuk menolak pasangan LGBT.
EQUAL MARRIAGE PASSED! 43.1. Have your cake and eat it 🌈
— DIFERA (@LiberateJersey) February 1, 2018
Apa itu pernikahan humanis?
Humanisme adalah sebuah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.
Pernikahan humanis bersifat non-religius, sangat pribadi dan secara khusus disesuaikan dengan mereka yang akan menikah. Pernikahan humanis berbeda dari ikatan sipil, karena mencerminkan nilai humanis. Banyak penganut humanis juga memimpin pernikahan sesama jenis.
Organisasi Humanists UK memimpin kampanye untuk memasukkan pernikahan pasangan LGBT sebagai bagian dari pernikahan humanis, yang banyak dilihat orang sebagai sebuah kemenangan.
‘Perubahan yang memungkinkan pernikahan sesama jenis selalu menjadi aspek paling penting dari undang-undang ini,’ kata Louise Doublet, Deputy St Saviour No 2. ‘Tapi sebagai bonus, Jersey juga sekarang berada selangkah di depan Inggris dalam menawarkan kesetaraan pernikahan kepada mereka yang memiliki kepercayaan non-agama seperti humanisme.
“Saya berharap untuk dapat melihat lonjakan jumlah pernikahan humanis di pulau ini, dan saya berharap bahwa bisnis lokal akan mendapatkan keuntungan karena pasangan akan tertarik untuk melakukan perjalanan dari Inggris dan tempat lain untuk melakukan upacara pernikahan yang diakui secara hukum yang dilakukan oleh pemuka Humanist UK. Saya tidak bisa memikirkan tempat lain yang lebih baik daripada pulau kami yang indah. “
Skotlandia mengakui pernikahan humanis pada tahun 2005. Diikuti oleh Republik Irlandia pada tahun 2012.
Pada tahun 2016, Skotlandia menyelenggarakan 4.900 pernikahan humanis, sedangkan di tahun pertama hanya ada 85 pernikahan humanis yang diselenggarakan.
Direktur  Eksekutif Humanists UK Andrew Copson menambahkan: “Kami berharap bisa menikahkan banyak pasangan bahagia di bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang.” (R.A.W)
Sumber: