Search
Close this search box.

 

SuaraKita.org – Pejabat kesehatan Florida mengumumkan bahwa seluruh Kantor Wilayah Departemen Kesehatan di negara bagian tersebut akan menawarkan PrEP (Pre-exposure prophylaxis) gratis, pil sekali sehari yang bila dikonsumsi secara rutin akan mencegah pengguna tertular HIV, pada akhir 2018.

Inisiatif ini awalnya mulai berjalan pada bulan Oktober tahun lalu, dan merupakan bagian dari upaya departemen kesehatan untuk mengurangi penularan HIV baru di Florida, yang memiliki angka yang tinggi di Amerika Serikat dalam kasus HIV baru selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2015, negara bagian tersebut memiliki tingkat penularan HIV baru di tingkat kedua di antara orang dewasa dan remaja, dengan 4.849 di kota Miami saja, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Pada tahun 2014, wilayah Miami-Dade dan Broward adalah nomor satu dan dua di negara ini untuk angka penularan HIV baru, sementara wilayah metro Orlando berada di peringkat keenam.

Meskipun laporan CDC bahwa jika angka penularan saat ini terus berlanjut, satu dari 54 orang warga Florida akan didiagnosis dengan HIV seumur hidup mereka, masih sedikit tindakan yang dilakukan untuk menekan angka tersebut. Pemotongan dana ke Departemen Kesehatan negara selama bertahun-tahun membuat tindakan pencegahan lebih sulit menurut kantor berita Orlando Weekly.

Meskipun 16 kantor departemen kesehatan tingkat kabupaten telah menyediakan layanan PrEP sepanjang tahun 2016, Celeste Philip, Surgeon General and Secretary dari Florida Department of Health mengumumkan bahwa semua 67 Departemen Kesehatan tingkat kabupaten ditargetkan akan menyediakan PrEP pada akhir tahun 2018.

“Memastikan PrEP untuk mereka yang berisiko tinggi terhadap infeksi HIV, terlepas dari kemampuan mereka untuk membayar, adalah satu dari empat komponen utama rencana kami untuk menghapus penularan HIV dan mengurangi kematian terkait HIV,” kata Mara Gambineri, Humas Departemen Kesehatan Florida dalam sebuah pernyataan.

Sekarang, mereka yang membutuhkan PrEP akan dievaluasi secara klinis dan diberikan akses terhadap pengobatan berdasarkan kelayakan mereka, yang mencakup status keuangan. Inisiatif ini juga mencakup pendidikan tentang obat, tes HIV, tes hepatitis C, tes fungsi hati, resep obat PrEP dan tindak lanjut setelah tiga bulan mengkonsumsi PrEP.

Departemen kesehatan negara bagian juga akan meningkatkan akses terhadap pemeriksaan HIV dan IMS rutin lainnya, meningkatkan pengujian untuk populasi berisiko tinggi dan memberikan akses langsung terhadap pengobatan untuk ODHA (orang dengan HIV-positif), penggunaan obat PrEP dan PEP (Post-Exposure Prophylaxis) untuk mengurangi risiko penularan, dan akan meningkat kesadaran masyarakat tentang virus secara keseluruhan. (R.A.W)

Sumber:

hivplusmag