Search
Close this search box.

Suarakita.org – Militer Amerika Serikat telah mengeluarkan panduan baru tentang bagaimana individu transgender akan diterima dalam angkatan bersenjata mulai tahun depan.

Tentara transgender menantang memorandum Presiden Donald Trump yang mengarahkan sekretaris pertahanan untuk melarang  transgender warga negara Amerika masuk ke dinas militer. Mereka sejauh ini berhasil menghalangi kebijakan Presiden untuk diberlakukan, sementara tuntutan hukum digelar di pengadilan.

Pentagon melanjutkan rencana untuk menerima pelamar transgender ke militer pada 1 Januari 2018 setelah seorang hakim federal  awal bulan ini menolak untuk menunda tenggat waktu pemberlakuan memorandum presiden, Departemen Kehakiman telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Memorandum baru tertanggal 8 Desember tersebut “memberikan panduan kebijakan sementara untuk memproses calon tentara transgender untuk masuk ke dinas militer” terhadap semua perintah pemrosesan militer yang merinci bagaimana mereka harus memperlakukan dan mengevaluasi anggota baru transgender.

Dalam memo tersebut tertulis “Standar baru ini mengizinkan aksesi calon tentara transgender yang memenuhi syarat,” menambahkan bahwa penerapan standar baru itu “wajib” per tanggal 1 Januari 2018.

Panduan sebanyak tujuh halaman ini ditulis oleh Kapten Angkatan Laut David Kemp, komandan dari US Military Entrance Processing Command, dan memberikan petunjuk terperinci tentang bagaimana gender seorang calon tentara transgender harus terdaftar dalam formulir, mengatakan bahwa semua “calon tentara transgender akan ditangani sesuai dengan pilihan nama gender dan kata ganti mereka.” Panduan ini juga memberikan arahan mengenai pakaian dalam yang harus dipakai saat proses pemeriksaan.

Bagi calon tentara yang telah menjalani operasi penyesuaian jenis kelamin atau memiliki rencana perawatan medis, yang bersangkutan harus dalam keadaan “stabil” dalam gender baru mereka selama 18 bulan sebelum memasuki militer.

Memorandum tersebut mendefinisikan “stabil” sebagai “intervensi medis dan bedah untuk transisi gender lengkap dengan pengecualian penggunaan protokol hormon lintas kelamin yang terus berlanjut, jika tersedia, tidak ada keterbatasan fungsional dari komplikasi yang terjadi, dan individu tersebut tidak mengalami gangguan signifikan secara klinis atau ketidakmampuan di bidang sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya.”

Jika calon tentara mengidentifikasi sebagai transgender namun belum melakukan langkah hukum atau medis, mereka akan diminta untuk kembali setelah mereka memilikinya.

Berbicara minggu lalu, Menteri Pertahanan James Mattis mengatakan bahwa Pentagon masih menunggu hasil tindakan pengadilan untuk menentukan kebijakan apa yang akan diajukan.

“Saya harus menunggu sampai masalah pengadilan diselesaikan,” kata James Mattis. “Saya tidak ingin mengatakan sesuatu sekarang, Anda tahu, jelas kita memiliki pengadilan yang independen, dan saya harus membiarkan mereka independen sekarang sampai mereka selesai.” (R.A.W)

Sumber:

CNN