Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Para pendukung dan pembela hak hak individu Interseks saat ini merayakan meningkatnya visibilitas di masyarakat, sambil terus meminta perlakuan yang lebih baik, termasuk diakhirinya operasi yang dilakukan dengan paksa.

Intersex  Awareness Day dirayakan di seluruh dunia setiap tanggal 26 Oktober.

Di Brisbane, Australia, jembatan Story Bridge dihiasi cahaya berwarna ungu dan kuning untuk menandai hari tersebut.

Morgan Carpenter dari Organization Intersex International (OII) Australia mengatakan bahwa mengakhiri tindakan operasi paksa terhadap individu interseks adalah prioritas utama mereka dan masyarakat.

“Isu utamanya adalah melindungi hak individu interseks terhadap integritas tubuh,” katanya.

Anak-anak dengan variasi interseks sering mengalami “intervensi medis yang tidak perlu” untuk membuat tubuh mereka sesuai dengan penampilan lelaki dan perempuan secara stereotip.

“Itu terjadi secara rutin di sekitar Australia,” kata Morgan Carpenter.

Awal tahun ini, perwakilan komunitas interseks meluncurkan Darlington Statement, yang menguraikan prioritas utama bagi individu interseks.

Pernyataan tersebut memprioritaskan reformasi hukum untuk mengakui otonomi tubuh, pengawasan berbasis hak atas keputusan klinis yang efektif, akses terhadap perawatan kesehatan afirmatif, dan dukungan sebaya.

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2017/10/Darlington-Statement.pdf”]

Morgan Carpenter meminta komunitas LGBT yang lebih luas agar menggunakan Intersex Awareness Day untuk membiasakan diri dengan isu-isu seputar interseks.

OII mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa individu interseks sering dikelompokkan sebagai Queer atau Transgender, padahal banyak dari mereka yang cisgender dan heteroseksual.

“Kenyataannya adalah bahwa individu yang lahir dengan variasi interseks sangat beragam, dengan variasi yang besar dalam karakteristik seks, orientasi seksual, identitas gender dan ekspresi,” kata OII.

Pada perayaan Intersex Awareness Day, OII meminta komunitas LGBT yang lebih luas untuk tidak hanya memberi janji manis kepada individu interseks dengan inklusi dalam akronim, namun juga untuk menjadi lebih terdidik tentang isu interseks dan pembelaan hak.

“Intersex Awareness Day adalah kesempatan besar bagi masyarakat untuk menghadiri salah satu acara interseks yang diselenggarakan atau untuk menyiapkan acara mereka sendiri untuk mendiskusikan tentang interseks dan hak asasi manusia,” kata direktur eksekutif OII Tony Briffa. (R.A.W)

Sumber:

starobserver