Search
Close this search box.

SuaraKita.org – 2 orang remaja asal Filipina membawa pulang penghargan terbaik di Shanghai Queer Film Festival yang pertama kali diadakan.

Film Contestant#4 bercerita tentang seorang anak muda yang sering mengunjungi seorang lelaki tua yang tinggal sendiri, untuk selalu menemaninya. Suatu malam, dia melihat lelaki tua itu sedang menonton sebuah video lama yang berisi dirinya sebagai lelaki crosdresser. Timbul anak muda untuk mengetahui lebih banyak tentang masa lalu lelaki tua temannya itu.

Kaj Palanca dan Jared Joven tidak bisa datang ke Shanghai karena mereka harus pergi ke sekolah. Tapi mereka sangat bersyukur krena film karya mereka menang.

Film Contestant#4 mengalahkan 14 pesaing global untuk memenangkan penghargaan film terbaik di festival tersebut. Tahun lalu film ini memenangkan penghargaan Audiens Choice di festival QCinema.

“Saya bersyukur diberi tempt untuk menceritakan kisah ini kepada khalayak internasional yang lebih luas,” kata Kaj Palanca.

“Film ini baru dikerjakan pada tahun lalu, saat Jared dan saya berusia 16 tahun. Film ini sangat spesial bagi saya. Film ini membantu saya untuk berdamai dengan siapa saya sekarang sebagai seniman Queer. ‘

Jared Joven menambahkan: ‘Film itu juga membuat saya terinspirasi untuk menceritakan lebih banyak kisah yang spesial untuk orang-orang seperti saya … dengan cara yang paling jujur’.

 

Kemenangan film tersebut telah mengilhami mereka untuk terus membuat film dan menceritakan kisah-kisah penting.

‘Perjalanan saya untuk  menyelesaikan pendidikan masih jauh. Meski begitu, saya tahu saya harus terus menulis, sambil mencari apa yang perlu diceritakan, ” kata Kaj Palanca.

‘Kami berharap bahwa penghargaan tersebut akan mengilhami orang lain untuk menceritakan kisah mereka. Dunia cenderung mendengarkan suara-suara baru dan yang paling bersemangat. “

Kaj Palanca dan Jared Joven mengatakan bahwa cerita tentang film tersebut adalah tentang mengirim pesan cinta.

“Orang-orang yang berjuang untuk menemukan makna, dan kepastian, di kehidupan masing-masing,” kata Kaj Palanca.

“Kami ingin mengirim pesan cinta, keberanian dan penerimaan. Ini sangat penting bagi hidup kami, untuk tetap setia pada narasi sejati individu Queer.

‘Film ini akan berkembang pada saat dunia juga sedang berkembang. Sekarang, apa yang telah kami capai sejauh ini, akan tetap mempengaruhi saya dan pekerjaan saya di masa depan. ‘ (R.A.W)

 

Sumber:

GSN