SuaraKita.org – Sebuah jaringan Televisi Jepang meminta maaf Senin karena telah membuat pemirsa mereka “merasa tidak nyaman” dalam sebuah program komedi yang menghidupkan kembali karakter stereotip berusia 30 tahun yang menggambarkan seorang lelaki gay.
Tokoh yang disebut “Homo-oda Homo-o,” sebuah nama karakter yang menggabungkan dua kata “homo” – istilah yang menghina di Jepang untuk pria homoseksual -, terbukti populer di tahun 1980an dalam sebuah pertunjukan yang menampilkan aksi duo komedian. Mereka ditampilkan kembali bulan lalu ketika Fuji Television Network Inc menayangkan sebuah program yang memperingati perayaan 30 tahun pertunjukan tersebut.
Acara yang ditayangkan pada 28 September tersebut memicu kemarahan publik, kelompok LGBT mengatakan bahwa penayangan acara tersebut adalah tindakan yang mengabaikan hak asasi manusia kelompok minoritas seksual dan mengolok-olok mereka, sementara sejumlah orang melakukan protes melalui media sosial.
“Kami dengan tulus meminta maaf karena telah membuat kelompok minoritas seksual dan banyak penonton lainnya merasa tidak nyaman atas tindakan kami yang seolah-olah kami mengejek lelaki homoseksual,” kata Fuji TV dalam pernyataan dalam situs resmi mereka, mereka menambahkan bahwa pihaknya tidak memiliki niat untuk menghina kelompok minoritas seksual.
Dalam memainkan karakternya, Takaaki Ishibashi berpakaian dengan riasan berwarna biru dan perona pipi merah muda, dan diejek oleh artis lain dengan ungkapan seperti “Anda seorang homo, bukan?”
“Kami sangat menyesalkan bahwa pemahaman kami mengenai citra yang telah diproyeksikan oleh karakter tersebut,memiliki dampak pada anak-anak, serta reformasi peraturan dan perubahan dalam keadaan sosial seputar LGBT selama bertahun-tahun, masih belum memadai,” kata Fuji TV. (R.A.W)
Sumber: