SuaraKita.org – Organisasi OutRight Action International meluncurkan sebuah laporan baru berjudul, ‘Arab Mass Media: A Monitoring Report Looking at Sexuality and Gender Identity in Arabic Media from 2014 to 2017.’
Laporan tersebut memonitor surat kabar lokal dan nasional yang meluas di 14 negara di wilayah Arab, radio, TV, dan media sosial, untuk menilai bahasa yang digunakan oleh wartawan untuk membahas isu LGBT dan apakah liputannya bersifat positif, negatif, atau netral.
Laporan tersebut menemukan bahwa saat ini para jurnalis di wilayah tersebut sering menggunakan istilah penghinaan yang memperpetuasi/melanggengkan homofobia dan transfobia dan mencerminkan budaya hak asasi manusia yang buruk di wilayah tersebut. Laporan tersebut juga menyoroti bukti ujaran kebencian yang terinspirasi oleh doktrin agama, kesalahan informasi medis, dan kesalahan hukum yang digunakan untuk menggambarkan individu LGBT.
Jessica Stern, Direktur Eksekutif OutRight Action International berkomentar,
“Di seluruh dunia penggunaan bahasa homofobia dan transfobia di media telah melanggengkan prasangka dan kebohongan tentang komunitas LGBT. Kita harus bekerja untuk menyadarkan media dan jurnalis agar bisa mengubah opini publik negatif tentang isu-isu LGBT dan bergerak menuju penghormatan, kesetaraan, dan penerimaan terhadap semua orang. “
Beberapa temuan menarik dari laporan tersebut meliputi;
Dari 332 artikel yang dianalisis dalam periode waktu tersebut, 260 berisi istilah penghinaan untuk menggambarkan individu LGBT.
Beberapa kata umum yang digunakan untuk menggambarkan Individu LGBT diterjemahkan menjadi berarti “homo” “orang berdosa” “tidak bermoral” dan “pemuja setan”
45% artikel terkait insiden penangkapan, penahanan atau pengadilan terhadap orang-orang LGBT.
Kurang dari 10 cerita dari 332 artikel yang diulas berpusat pada kekerasan terhadap individu LGBT.
Insiden kekerasan terhadap individu LGBT yang lebih banyak didokumentasikan melalui daring daripada dari media cetak.
Nazeeha Saeed, Koordinator Media Arab OutRight, mencatat bahwa tidak semua liputannya negatif dan mengatakan,
“Sementara sebagian besar pemberitaan bersifat sangat negatif dan bahkan menghina, masih ada beberapa pengecualian yang patut dicatat. Misalnya, ketika media melaporkan keterlibatan penyanyi Ricky Martin dengan seorang lelaki asal Suriah, bahasanya sangat netral. Menurut saya alasannya adalah bahwa musisi asing dan seniman diberi kelonggaran lebih dalam masyarakat, sehingga pemberitaannya juga menjadi lebih menerima. “
OutRight juga telah mengembangkan buklet pelatihan media yang diarahkan untuk memperbaiki kesalahpahaman umum tentang individu LGBT di kalangan wartawan Arab dan mempromosikan penggunaan terminologi yang lebih netral yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meliput isu-isu ini. (R.A.W)
Laporan lengkap dapat diunduh pada tautan berikut:
[gview file=”https://www.outrightinternational.org/sites/default/files/August%2027_WAcknow.pdf”]
Sumber: mysocalledgaylife