Search
Close this search box.

Kendy, Atlit Binaraga Transgender Vietnam: “Saya Ingin Menjadi Teladan Bagi Individu Transgender Lain”

SuaraKita.org – Kendy (28) adalah atlit binaraga transgender pertama yang melela di Vietnam. Dengan tubuhnya yang  berotot dia mungkin dapat menjadi idola remaja. Sebelum dia mencukur pendek rambutnya.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak perubahan pada citranya selama satu dekade terakhir, saat Kendy secara bertahap menyelaraskan tubuh dan pikirannya. Nama pada kartu identitasnya, Nguyen Thi Trang, menunjukkan bahwa dia dilahirkan sebagai perempuan (dalam budaya Vietnam nama keluarga lebih dulu; ‘Nguyen’ adalah nama yang paling umum di negeri ini, dan ‘Trang,’ nama yang diberikannya, adalah nama perempuan). Sejak melela sebagai transgender lelaki, dia memperkenalkan diri hanya dengan satu nama, ‘Kendy.’

Dengan posisinya di tim binaraga kota, Kendy telah menjadi panutan di komunitas LGBT setempat, yang menghadapi titik balik dalam memperjuangkan kesetaraan.

“Sejak saya melela, beberapa orang transgender yang saya kenal lebih terbuka,” katanya. “Mereka tidak menyembunyikan diri lagi.”

Pada awal tahun 2017, operasi penyesuaian jenis kelamin legal di Vietnam, dan individu transgender akan diizinkan mengubah dokumen identitas mereka agar sesuai dengan identitas gender mereka. Namun, ada ketentuan hukum lain yang menentukan kondisi apa yang diperlukan untuk secara resmi menunjuk jenis kelamin seseorang, apakah itu sebuah deklarasi atau operasi sederhana, harus diperkenalkan dan diadopsi terlebih dahulu. Tung Tran,direktur ICS, organisasi advokasi LGBT terbesar di Vietnam, mengatakan penerapan undang-undang tersebut kemungkinan baru akan dilaksanakan sampai tahun 2018.

Kendy berdiri di persimpangan dua komunitas Vietnam – LGBT dan binaragawan – dalam masyarakat patriarkal dan konservatif di mana ketaatan sering diharapkan terjadi pada perempuan dibanding hal lain, dan homoseksualitas tidak diterima.

Setelah bertahun-tahun menerima identitas gendernya yang sebenarnya, keluarga Kendy masih jauh lebih progresif daripada Vietnam Federation Bodybuilding, yang bahkan belum membahas masalah ini, namun justru membatasi Kendy untuk bersaing di divisi pria.

“Tidak masalah apakah saya transgender atau tidak,” katanya sambil tersenyum. “Yang penting adalah usaha saya dalam binaraga dan saya berusaha untuk terus berlatih.”

Kendy lahir di kota pelabuhan utara Hai Phong. “Ketika saya berusia dua atau tiga tahun, saya tahu bahwa saya tidak seperti anak perempuan lain,” katanya. “Saya ingin menjadi anak lelaki. Saya melakukan segalanya seperti anak lelaki dan saya bergaul dengan anak lelaki. “

Berbeda di sekolah tidak membuatnya menjadi sasaran perundungan, katanya, mungkin karena keberaniannya. Dia tidak pernah malu menunjukkan orang bahwa dia lelaki. “Jadi ketika saya melela, orang-orang di sekitar saya tidak terkejut.”

Pada usia lima belas tahun, dia mengikuti seni bela diri karate, namun pelatihannya tiba-tiba berhenti tiga tahun kemudian saat dia mematahkan lengannya saat kompetisi berlangsung.

Kendy pindah ke kota metropolitan bagian selatan yang lebih liberal dengan orang tuanya, yang telah menemukan pekerjaan di sebuah hotel bersama adik lelakinya yang berusia delapan tahun.

Dia mengatakan bahwa saat itu dia ingin mulai hidup sebagai lelaki, sesuatu yang orang tuanya masih berusaha untuk menerima. Tapi akses pertama kali ke internet di rumah baru mereka memperlihatkan kepada orang tua Kendy bahwa ada banyak  cerita tentang orang-orang seperti Kendy di seluruh dunia.

“Saya telah membuktikan kepada orang tua saya bahwa saya adalah orang baik dan saya menjalani kehidupan yang baik,” katanya. “Sekarang mereka menerima siapa saya. Selama saya bahagia, mereka selalu mendukung saya. “

Adik Kendy menerima perubahan gender kakaknya, namun Kendy mengakui bahwa ibunya lebih suka jika dia tetap sebagai perempuan. “Dia biasanya menggoda saya dengan menyuruh saya untuk mendapatkan suami dan punya anak.”

Selama tiga tahun pertama setelah melela sebagai trans, Kendy bekerja sebagai penata rambut dan resepsionis. Karena ingin membangun fisiknya, dia bergabung dengan sebuah gym dimana semangat berlatihnya dikagumi oleh para binaragawan lain. “Saat itu saya memiliki rambut pendek,” kenangnya, “tapi saya tetap terlihat feminin.”

Salah satu binaragawan yang mengenal Kendy, menyadari keinginannya untuk melakukan transisi, dia bertanya kepada Kendy apakah dia ingin berlatih secara profesional, sebagai lelaki, Kendy menjawab “Iya” dengan penuh semangat.

Vietnam telah menikmati beberapa keberhasilan moderat dalam binaraga sejak pergantian abad ini. Pham Van Mach memenangkan gelar juara dunia pertama di tahun 2001, dan, yang terakhir, empat atlet memenangkan medali emas di Asian Beach Games tahun 2016 pada bulan September. Kendy mengaitkan hal tersebut terhadap banyaknya orang yang ingin menyukai binaraga dan berlimpahnya tips kebugaran online, walaupun dia mengatakan lebih sedikit perempuan yang tertarik dengan olahraga ini. Bersamaan dengan itu, komunitas transgender telah menjadi lebih menonjol, bergabung dalam parade-parade dan memperjuangkan pengakuan.

Kendy memiliki ribuan pengikut di Facebook yang menikmati foto – foto dari latihannya, dan memintanya untuk memberikan saran dalam latihan mereka. Waktunya dibagi antara gym mewah di Distrik 7, gym yang disponsori kota di Distrik 11, dan dengan klien pelatihan pribadinya di gym lain, yang banyak di antaranya, katanya, adalah “transgender lelaki yang ingin mengubah penampilan mereka. Tanpa operasi. “

Transgender di Vietnam yang menginginkan operasi penyesuaian jenis kelamin biasanya pergi ke Thailand untuk melakukannya. Setidaknya ada 270.000 orang transgender dari populasi sembilan puluh juta orang di negara ini – lima puluh ribu di antaranya adalah transgender lelaki, menurut Institute of Society, Economy, and Environment (iSEE). Angka-angka ini didasarkan pada data di negara-negara yang sebanding, kelompok media sosial, dan jaringannya sendiri, walaupun organisasi tersebut memperkirakan jumlahnya mungkin jauh lebih tinggi.

Dalam survei pada tahun 2015 terhadap 2363 orang, iSEE menemukan bahwa individu transgender menghadapi diskriminasi lebih banyak daripada kelompok LGBT lainnya, terutama di tempat kerja, sekolah dan keluarga mereka. Laporan tersebut mencatat bahwa beberapa dipaksa melakukan perawatan kejiwaan, dan memiliki sedikit kesempatan untuk mendapatkan promosi di tempat kerja yang berarti mereka sering menjadi bawahan dengan gaji rendah.

“Kami senang melihat seorang telada dalam binaraga, dan juga dalam hal yang berbeda,” kata direktur ICS, Tung Tran. ICS membantu sekitar 200.000 orang LGBT setiap tahun melalui konseling dan jaringan; Kendy adalah satu-satunya atlit binaraga yang melela sebagai transgender sepengetahuan mereka. “Saya sangat menghargai seseorang seperti Kendy yang terbuka dan melela sehingga masyarakat bisa lebih mengerti tentang komunitas transgender,” tambah Tung Tran.

Tung Tran mendukung impian Kendy untuk berkompetisi di divisi lelaki, yang selama ini belum mengizinkannya. Dia saat ini berkompetisi di kelas 52kg perempuan, dan perlu menguragi 3kg berat badan untuk mengikuti kompetisi nasional.

Kendy mengesampingkan semua omongan, apakah pesaing perempuan lain merasa memiliki pertandingan yang tidak adil, menekankan bahwa dia belum menjalani operasi. “Beberapa atlit perempuan telah dilatih untuk waktu yang lama dan otot mereka terlihat sangat mengesankan, jadi mereka tidak akan iri pada saya,” katanya. “Secara fisik saya masih seorang perempuan. Mereka memperlakukan saya seperti lelaki tapi mereka mengerti bahwa saya berkompetisi di bagian perempuan “. ketika ditanya oleh para wartawan, pelatih senior tim nasional, Huynh Anh, mengatakan bahwa tugasnya adalah melatih atlet, bukan untuk menjawab pertanyaan mengenai apakah seorang transgender lelaki bisa diperbolehkan berkompetisi di divisi lelaki.

Tes Doping untuk mengikuti kompetisi binaraga membuat Kendy harus berhenti memperoleh suntikan testosteron mingguan selama tiga bulan. Dia menghabiskan 300.000 Dong Vietnam (sekitar 170 Ribu Rupiah) untuk setiap suntikan hormon diimpor dari Eropa. Keluarganya percaya bahwa operasi penyesuaian jenis kelamin akan merusak kesehatannya. Kendy juga sudah memiliki reservasi khusus. “Jika saya ingin melakukannya, saya harus pergi ke Thailand, dan terpaksa menandatangani sebuah kesepakatan sehingga saya tidak dapat mengeluh atau menuntut jika ada yang tidak beres.”

Memahami resiko yang akan dihadapinya, Kendy mulai menjelaskan operasi dengan menunjuk ke lengan bawahnya dan kemudian pahanya. “Mereka akan mengambil kulit dari paha untuk membuat tubuh penis karena bagian itu memiliki banyak saraf, dan kulit dari lengan bawah membuat bagian atas. Saya benar-benar takut kehilangan potongan kulit yang besar jadi saya rasa saya belum siap untuk operasi. “

Untuk saat ini, Kendy mempertahankan penampilannya dengan latihan yang mengikis lemak dan suntikan testosteron. Tampaknya latihan tersebut bekerja dengan baik. Dia bilang dia punya “banyak penggemar perempuan.”

“Saya mengatakan kepada perempuan-perempuan itu yang sebenarnya, setelah beberapa kali bertemu dengan mereka. Beberapa dari mereka tidak percaya pada Kendy. Terkadang ada lelaki gay yang naksir kepadanya. Mereka tidak percaya saya sampai mereka bertanya kepada orang sekitar saya. “

Salah satu binaragawan, Pham Ngoc Sy, mengatakan bahwa Kendy adalah panutannya.

“Kendy adalah seorang  idola, panutan dan inspirasinya dalam binaraga,” katanya.  “Kendy banyak membantu saya di hampir semua latihan dan diet saya.”

Dalam kompetisi nasional, binaragawan bisa memenangkan lima juta Dong untuk medali emas, tiga juta Dong untuk medali perak, dan dua juta Dong untuk medali perunggu. Kendy berharap bisa memasuki turnamen internasional tahun depan dan kemudian meninggalkan binaraga untuk membuka café.

“Saya tidak bisa melakukan ini selamanya karena suatu hari nanti kesehatan saya tidak mengizinkan saya melakukan latihan intensif lagi.” Dia tersenyum sembari menawarkan jabat tangan yang kuat, dan berkata, “Saya hanya lelaki biasa.”  (R.A.W)

Sumber:

Narratively