Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Lebih dari 500 pemimpin agama telah mengirim surat terbuka kepada Perdana Menteri dan pemerintah Australia untuk mendukung kesetaraan pernikahan sebagai masalah keadilan sosial, menyerukan agar isu tersebut diselesaikan dengan pemilihan suara di parlemen saat Partai Liberal mengadakan pertemuan pada selasa kemarin untuk mendiskusikan kesetaraan pernikahan.

“Kesetaraan pernikahan adalah mengenai pernikahan sipil dan tidak ada hubungannya dengan keimanan seseorang, istitusi agama dan peribadatan”. Ini tentang bagaimana negara memperlakukan setiap warga negara Australia dengan setara, “kata Tiernan Brady dari the Equality Campaign.

“Sejak kemunculan Amandemen Pernikahan (Definisi dan Kebebasan Beragama) kemarin memungkinkan RUU pernikahan sipil sekarang menjadi nyata sambil terus memberikan hak kebebasan beragama. Kami sangat menyambut RUU ini sebagai sebuah langkah maju.

“Para pemimpin agama ini mendukung kesetaraan pernikahan sipil karena keyakinan dan nilai mereka. Surat mereka mencerminkan kehendak sebagian besar orang beriman di Australia yang menginginkan agar kesetaraan pernikahan terjadi.

“Mereka mendukung perubahan definisi legal pernikahan sipil untuk mencakup semua orang warga negara Australia dan mereka mendorong orang lain untuk membela kesetaraan pernikahan sebagai masalah keadilan sosial.

“Seperti mayoritas orang Australia, mereka telah meminta semua politisi untuk menunjukkan kepemimpinan dan mempersatukan negara dengan membuat persamaan pernikahan sipil menjadi nyata bagi setiap orang Australia.”

Pemimpin yang menandatangani surat tersebut berasal dari komunitas Kristen, Yahudi, Budha, Muslim dan Hindu.

“Kesetaraan pernikahan akan memberi akses untuk menikah kepada orang-orang yang merindukannya, dan tidak akan menghentikan orang beriman untuk membingkai hidup mereka di seputar keyakinan mereka,” kata Pendeta Chris Bedding dari Paroki Anglikan Darlington-Bellevue.

“Pernikahan membutuhkan kemurahan hati dan pengorbanan yang terus-menerus kepada orang lain. Saya sangat menghargai pernikahan sehingga saya ingin semua pasangan bisa merasakan cinta kasih yang ada dalam pernikahan. “

Rabbi Shoshana Kaminsky dari Sinagog Beit Shalom di Adelaide berkata, “Saya telah menandatangani petisi ini karena saya percaya bahwa semua manusia diciptakan menurut penggambaran Tuhan dan karenanya berhak atas hak hukum yang sama.

“Merupakan kehormatan bagi saya untuk mengenal orang-orang dalam hubungan sesama jenis yang memiliki komitmen satu sama lainsecara mendalam dan bertahan seperti hubungan heteroseksual.” (R.A.W)

Sumber:

Starobserver