SuaraKita.org – Kepala Kanwil Departemen Kehakiman Berlin, Dirk Behrendt mengatakan bahwa dia ingin ibukota negara Jerman ini menjadi percontohan bagi kota lain untuk menerapkan toilet gender nertal. Dia juga berkata bahwa hal tersebut mudah untuk dilakukan.
“Hasil dari pemindaian terhadap bangunan-bangunan menunjukkan bahwa memiliki toilet untuk gender netral di banyak tempat akan sangat mudah diterapkan,” katanya.
Dia berharap bahwa langkah tersebut akan menghentikan penyeretan Jerman ke dalam perang budaya seperti yang sekarang sedang terjadi di negara bagian North Carolina dan Texas, Amerika Serikat.
“Seperti di dalam kereta dan pesawat terbang, toilet di dalamnya tidak dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, dan hal itu tidak mengganggu siapa pun,” kata Dirk Behrendt
Kementrian Jerman telah mengadakan sebuah audit untuk menghitung beberapa biaya yang akan diperlukan dan diputuskan besar biaya maksimalnya adalah sekitar 500 Euro per fasilitasnya.
Banyak toilet yang membutuhkan perubahan terhadap salah satu aspek terpentingnya, yaitu tanda di pintunya. Beberapa gedung pemerintah sedang melakukan proses transisi, termasuk kantor administrasi tenaga kerja.
Dirk Behrendt yang bekerja di kantor Kementrian Kehakiman yang juga sudah mengubah toiletnya menjadi toilet gender netral.
Pada bulan Mei lalu, Kedutaan Kanada untuk Inggris di London juga telah merenovasi toilet mereka menjadi toilet netral gender. Kedutaan Kanada di Trafalgar Square adalah salah satu pos diplomatik terdepan yang paling terkenal di Inggris.
Bangunan pemerintah di Berlin juga akan segera mengikuti contoh yang telah ditetapkan oleh Dublin City University. Institusi-institusi pendidikan di Irlandia juga telah merenovasi sekitar 54 toilet yang gender netral pada bulan lalu. Hal ini untuk mendorong “rasa kebersamaan” di kalangan murid.
Proses renovasi toilet gender netral juga akan menjadi sebuah bukti yang lebih lanjut mengenai pergeseran sikap Jerman yang terhadap isu LGBT, setelah pada bulan juni disepakati untuk menyetujui hukum kesetaraan pernikahan. Kasnselir Jerman, Angela Merkel memberikan kebebasan kepadaanggota partai yang mengusungnya yaitu Partai Demokrat Kristen (Christian Democratic Union/CDU) untuk memberikan suara dalam sebuah proposal yang diajukan oleh partai Demokrat Sosial – meskipun Angela Merkel sendiri menentang rancangan undang-undang tersebut. (A.P)
Sumber: