SuaraKita.org – Lewis Hall sekarang memiliki kamar-kamar yang dieruntukkan untuk LGBT, non-biner, gender-fluid dan questioning sebagai bagian dari program inisiatif tempat tinggal yang inklusif gender bagi mahasiswa University of Kansas.
Ini berarti bahwa para mahasiswa akan mendapatkan teman sekamar tanpa mempertimbangkan jenis kelamin atau identitas seksual mereka.
Langkah tersebut merupakan salah satu dari apa yang diharapkan oleh universitas, yaitu menciptakan ruang yang lebih aman bagi siswa LGBT yang takut menghadapi diskriminasi.
Sejauh ini sudah ada daftar tunggu bagi mereka yang menginginkan untuk menempati kamar-kamar tersebut. Diana Robertson, direktur asrama universitas mengatakan bahwa adanya daftar tunggu membuktikan bahwa mereka sangat membutuhkan hal tersebut.
Dia menjelaskan bahwa tidak akan ada “pertanyaan” mengenai identitas/ekspresi seksual dan gender kepada calon penghuni asrama, dan di masa yang akan datang para mahasiswa non-LGBT pendukung juga akan diizinkan juga untuk menempati asrama tersebut.
Namun, penghuni asrama diharuskan menandatangani kesepakatan mengenai perilaku mereka terhadap sesama penghuni. Dalam surat kesepakatan tersebut juga memiliki klausul privasi untuk melindungi hak mahasiswa. Jika kesepakatan tersebut dilanggar maka besar kemungkinan mereka akan diminta untuk pindah.
Vanessa Delgado, yang mengelola pusat identitas seksual dan gender University of Kansas , menjelaskan bahwa asrama akan sangat membantu siswa non-biner yang dulunya terpaksa untuk masuk ke asrama perempuan atau lelaki yang didalamnya hanya ada sedikit pengakuan akan identitas gender mereka.
Vanessa juga mengatakan banyak mahasiswa yang tidak sesuai dengan kategori biner tersebut. “Maka, asrama yang inklusif seperti ini jelas dibutuhkan, ini jelas sesuatu yang diinginkan oleh para mahasiswa,” tambahnya.
Universitas juga akan mengizinkan individu yang ingin tinggal di asrama yang sesuai dengan identitas gender mereka jika mereka transgender. Sejauh ini berita tersebut disambut positif oleh para mahasiswa di kampus.
Salah seorang mahasiswa berkata: “Saya pikir ini adalah langkah maju yang sangat positif. Apalagi dalam iklim politik negara saat ini”. (R.A.W)
Sumber: