Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Russian LGBT Network, sebuah organisasi pembela hak LGBT, mengklaim bahwa organisasi tersebut telah berhasil membantu 42 orang lelaki gay melarikan diri dari penganiayaan atas dasar anti-gay yang terjadi di Chechnya.

Selama beberapa waktu terakhir, muncul banyak laporan yang memberitakan bahwa sekian banyak lelaki gay ditahan di “kamp konsentrasi” di Chechnya dan menjadi sasaran penyiksaan dan bahkan kematian oleh otoritas pemerintah dan bahkan keluarga mereka sendiri.

Russian LGBT Network menggunakan segala upaya yang mereka miliki untuk membantu lelaki gay yang menghubungi pusat bantuan mereka untuk melarikan diri dan pindah dari Chechnya. Mereka mengatakan bahwa mereka telah menerima 80 permintaan sejak krisis tersebut dimulai awal tahun ini, setelah media lokal Rusia mulai melaporkan tentang menghilangnya sejumlah lelaki gay.

“Sampai sekarang, kami berhasil menyelamatkan 42 orang,” kata juru bicara Russian LGBT Network. “Selain evakuasi, kami juga menawarkan perumahan sementara bagi mereka, memberi mereka bantuan medis dan bantuan psikologis.” Organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka berusaha untuk memindahkan korban yang telah mereka evakuasi ke lokasi lain di seluruh dunia. “Kami sedang dalam proses mencari tahu negara mana yang mau menerima pengungsi LGBT Chechnya,” kata juru bicara yang tidak mau disebutkan namanya dengan alasan keselamatan. “Kami sedang menegosiasikan hal ini dengan pihak dan LSM asing. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan korban secara maksimal. Kami memiliki bukti kuat bahwa keluarga dari mereka yang melarikan diri dari Chechnya, sudah mulai mencari mereka. “

Menurut Russian LGBT Network belum banyak negara yang menyatakan kesediaan mereka untuk menampung pengungsi LGBT dari Chechnya. Mereka juga menyerukan kepada perwakilan negara dan aktivis hak asasi manusia untuk menyuarakan tuntutan kepada pemerintah Chechnya dan Rusia membuat pernyataan publik tentang situasi di Chechnya serta melakukan penyelidikan yang tidak bias. “Kasus ini perlu tetap berada dalam sorotan internasional, jadi kita bisa memastikan penyelidikan yang adil benar-benar terjadi” tambah juru bicara tersebut.

Rusia memiliki sejarah anti-gay yang mencolok, Rusia menjadi berita utama internasional selama berlangsungnya Olimpiade Sochi dengan mengeluarkan undang-undang ” propaganda anti-gay ” dan melarang selebriti pro-LGBT untuk masuk ke negara tersebut. Pada bulan April tahun ini, Alvi Karimov, juru bicara pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, dilaporkan mengatakan bahwa, “Anda tidak dapat menahan atau menekan orang-orang LGBT yang tidak ada di republik ini. Jika mereka (LGBT) ada di Chechnya, penegak hukum tidak perlu khawatir tentang mereka, karena kerabat mereka sendiri akan mengantarkan orang-orang tersebut ke hadapan penegak hukum dan tidak akan pernah bisa kembali”.

Sementara itu 5 orang aktivis ditahan di Moskow pada hari Kamis karena mengirimkan sebuah petisi yang ditandatangani oleh lebih dari dua juta orang yang menyerukan untuk melaksanakan “penyelidikan atas penyiksaan dan penganiayaan” terhadap lelaki gay di Chechnya. (R.A.W)

Sumber:

HuffPost