Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Dalam memperingati “Hari Buruh” alias “May Day”, biasanya pegawai perusahaan bakal turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dianggap melawan, kebanyakan perusahaan melarang pegawainya ikut demo buruh. Namun tidak dengan Google. Raksasa mesin pencari itu memberi restu bagi semua pekerjanya untuk ikut demo buruh.

“Kami menghormati pilihan semua orang untuk bertindak atas kepercayaan mereka,” demikian pernyataan Google melalui juru bicara mereka.

Diketahui, beberapa perusahaan yang melarang keras pegawainya ikut demo memiliki alasan berbeda-beda. Antara lain, mereka tak ingin ada kesalahpahaman antara pemerintah dengan perusahaan. Pasalnya, buruh biasanya menuntut pemerintah menetapkan kebijakan pro pegawai yang mungkin bertentangan dengan kebijakan perusahaan. Selain itu, demo di jalanan juga dianggap bisa mencederai para peserta demo, sekaligus mengotori lingkungan.

Terlepas dari semua itu, Google menganggap suara-suara dari akar rumput perusahaannya tak boleh dibungkam, terlebih Hari Buruh seyogyanya memang untuk merayakan eksistensi buruh.

Gerakan Google ini mengikuti layanan jejaring sosial Facebook. Pada awal April lalu, Facebook juga mengumumkan dukungannya ke para pegawai yang ingin berunjuk rasa.

Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2017 di Indonesia akan bertema HOSJATUM, yang merupakan kependekan dari tuntutan – tuntutan mereka, yakni hapuskan outsourcing atau praktik alih daya dan pemagangan, berikan jaminan sosial kepada buruh dan tolak upah murah.

Aksi Hari Buruh Internasional 2017 akan diikuti ratusan ribu buruh dari seluruh Indonesia. Selain di Jakarta, aksi juga dilakukan serentak di berbagai provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo dan lain-lain. (R.A.W)

Sumber:

Kompas