SuaraKita.org – Taiwan akan melarang terapi konversi gay yang dianggap berbahaya, menyusul draf regulasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan menerbitkan draf regulasi tersebut dan diharapkan akan berlaku efektif bulan Maret yang akan datang. Regulasi tersebut akan melarang praktek yang bertujuan untuk mengubah orientasi seksual dan atau identitas gender seseorang. Publik Taiwan dapat ikut memberi masukan terhadap draf tersebut dalam 30 hari semenjak draf tersebut diterbitkan pada 30 desember .
Setelah periode konsultasi tersebut, kementerian akan mengeluarkan regulasi berdasarkan timbang pendapat dan draf asli dari regulasi tersebut. Selanjutnya regulasi ini akan dibawa ke aliansi dokter dengan tujuan jika para dokter melakukannya maka akan terjerat hukuman mulai dari denda sampai pencabutan izin praktek.
Kepala Departemen Medis Kementerian Kesehatan Shih Chung-liang mengatakan bahwa orientasi seksual bukan sebuah penyakit. Regulasi ini pertama kali diajukan pada bulan Juli tahun lalu oleh Komite Kesetaraan Gender Kota Taichung yang keberatan terhadap ahli medis yang melakukan tindakan tersebut. Komite ini menyatakan bahwa terapi konversi orientasi seksual dan identitas gender sebagai perbuatan yang terkutuk.
Gerakan ini bermula ketika dewan legislatif Taiwan berencana untuk melegalisasikan pernikahan sejenis dan diharapkan akan terealisasi tahun 2017 ini. Dimana pasal yang ada dalam undang-undang pernikahan akan merubah definisi pernikahan secara spesifik dari “lelaki dan perempuan” menjadi “antara dua orang”. Hal ini didukung penuh oleh politisi-politisi dari Partai Demokratik Progresif (DPP) Taiwan dengan harapan Taiwan dapat menjadi negara pertama di Asia yang melegalisasi pernikahan sejenis. Namun disadari memang ada hambatan-hambatan yang akan ditemui, terutama dari pihak oposisi yang tidak menyetujui perubahan tersebut.
Sumber