SuaraKita.org – Sebuah polling yang dilakukan oleh Gallup, sebuah lembaga survei asal Amerika menyatakan bahwa semenjak tahun 2012 ada peningkatan sebesar 1.75 juta orang yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBT. Lembaga survei ini menentukan angka melalui sample acak dari 1.6 juta orang dewasa yang berusia diatas 18 tahun di Amerika selama 5 tahun terakhir. Mereka menanyakan kepada orang-prang tersebut “Apakah Anda, secara pribadi mengidentifikasikan diri sebagai lesbian, gay, biseksual atau trangender?” hampir dari 50 ribu orang merespon dengan persetujuan. Laporan tersebut mengklaim bahwa identifikasi diri adalah satu cara untuk mengukur populasi LGBT dalam sebuah negara.
Berikut adalah beberapa temuan penting lainnya. Orang-orang yang lahir antara 1980-1998 dua kali lebih mungkin dibandingkan demografi usia lainnya untuk mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBT. Meskipun kelompok usia mereka hanya 32% dari populasi orang dewasa, sedangkan generasi millenial mengambil bagian sebesar 58% dari jumlah total orang yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBT Amerika. Gallup mengartikan hal ini sebagai penurunan stigma.
“Hal ini dimungkinkan karena generasi millenial adalah generasi pertama Amerika yang tumbuh dalam kondisi lingkungan tingkat penerimaannya terhadap LGBT semakin meningkat”. Kata laporan tersebut. “Hal ini mungkin mungkin menjadi faktor yang menjelaskan mengapa keinginan untuk mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBT meningkat.
Ditambahkan, “Mereka mungkin belum pernah mengalami tingkatan diskriminasi dan stigma sebagaimana yang dialami oleh generasi sebelum mereka. Risiko yang dirasakan terkait dengan mengidentifikasikan diri kepada publik sebagai LGBT mungkin juga lebih rendah pada generasi millenial dibanding generasi yang lain”. Selain itu, perempuan (4.4%) lebih mungkin dibandingkan lelaki (3.7%) untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai LGBT; hal ini juga mengalami peningkatan yang lebih besar sejak 2012.
Dalam hal ras dan etnis, orang kulit putih (3.6%), kulit hitam (4.6%), Hispanik (5.4 %), Asia (4.9%), dan lainnya (6.3%). Asian-American, yang berjumlah 3.5% pada 2012, terlihat mengalami peningkatan terbesar. Menurut Gallup, ini berarti bahwa 40% orang dewasa yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBT adalah orang-orang dari kulit berwarna, meningkat dari 33% pada 2012.
Gallup juga mengukur faktor lain. Sebagai contoh, LGBT dewasa dalam survei tersebut cenderung non-religius (56%) dibanding heteroseksual (32%). Polling juga meneliti tingkat pendidikan dan pendapatan rumah tangga tahunan.
“Dalam rentang waktu hanya lima tahun, komposisi demografis Amerika yang mengidentifikasi diri mereka sebagai LGBT telah nyata berubah,” kata laporan itu. “Jumlah mereka bertambah besar, berusia lebih muda, lebih banyak perempuan dan kurang relijius. Ciri-ciri demografi yang menarik dari berbagai konstituen”. Laporan lengkap dapat di lihat di Gallup.com (R.A.W)
Sumber