SuaraKita.org – Claire Birkenshaw adalah kepala sekolah transgender pertama di Inggris yang tidak meninggalkan jabatannya ketika menjalani masa transisi. Claire menjalani masa transisinya selama 6 bulan dan tetap menjadi kepala sekolah. Para orang tua murid dan staf diberi tahu tentang keputusannya dan para siswa diberi pemahaman tentang transgender sebagai persiapan untuk menyambut kembalinya Claire ke sekolah.
Claire menyatakan bahwa pasa siswa menerimanya tanpa kehebohan ketika dia kembali. “Langsung satu anak berkata ‘Hai Bu’. Itu sangat brilian. Tanpa cekikikan dibelakang, rasanya sangat luar biasa. Pagi yang sangat indah” katanya.
Claire memulai transisinya dengan terapi penggantian hormon pada bulan September 2015, setelah memberitahu Gubernur Akademi di Hull bahwa ia berencana untuk bertransisi sepenuhnya dalam 3 tahun ke depan.
Claire berharap dengan mulai menjalani masa transisinya, dia dapat menjadi panutan bagi siswa trans yang bergelut dengan perasaan yang sama seperti yang dia rasakan ketika muda. Claire terinspirasi untuk menjalani proses transisi ketika seorang penyiar radio di Yorkshire, Stephanie Hirst melela sebagai transgender pada tahun 2014.
Claire bergelut dengan disforia gender sejak usia muda, dan pernah mengaku pada pacar di masa remajanya tentang identitas gendernya. Namun, Claire merasa terdorong untuk melela sekarang di usia 48 tahun karena kemajuan dalam bidang kedokteran dan hukum, serta meningkatnya jumlah guru dan murid yang keluar sebagai trans dan diterima. “ada sebuah masa di mana hanya ada sedikit pengetahuan tentang transgender” tambahnya.
Sejak mengumumkan bahwa dia akan menjalani masa transisi, Claire banyak diberi ucapan selamat, termasuk dari anggota parlemen Inggris yang membawahi bidang pendidikan Justine Greening yang memuji keterbukaan Claire sebagai sesuatu yang fantastis. Justine juga mengatakan bahwa Claire akan membawa perubahan bagi banyak orang. (R.A.W)
Sumber
Pinknews