SuaraKita.org – Pemerintah Inggris meninjau perlakuan terhadap transgender dalam sistem peradilan, setelah mencuatnya beberapa kasus dimana perempuan transgender dikirim ke penjara lelaki. Tahun lalu 2 orang napi perempuan transgender ditemukan tewas di penjara berselang beberapa waktu setelah mereka di tahan di penjara khusus lelaki. Napi ke 3 yaitu Tara Hudson dipindahkan ke penjara khusus perempuan setelah protes publik yang terjadi paska Tara mengkritik perlakuan yangterjadi kepadanya.
Dokumen tinjauan yang di supervisi oleh Peter Dawson dari Prison Reform Trust dan Jay Stewart dari Gendered Intelligence di keluarkan pada minggu ini dengan tujuan untuk mereformasi prosedur dari National Offender Management Service (NOMS).
Tinjauan ini ditujukan kepada orang-orang dengan gender yang berbeda dengan gender saat mereka dilahirkan sesuai pandangan umum harus diperlakukan sebagai gender yang mereka identifikasikan. Jelasnya, hal ini harus diterapkan kepada semua transgender yang menerima pelayanan biner dari NOMS ketika diperlukan. Proses tersebut harus bebas dari bias, sesuai prosedur dan dilakukan oleh staf yang memiliki dasar yang kuat tentang kepedulian terhadap identitas transgender dan memiliki akses kepada para ahli. Individu transgender harus terlibat secara penuh dengan proses penilaian secara langsung secara lisan atau tulisan. Namun, dokumen tersebut juga menyatakan bahwa napi transgender tetap dapat dimasukkan ke dalam penjara walaupun ada ketidak cukupan bukti terhadap identitas gender mereka.
Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa akan ada situasi ketika posisi transgender tidak dapat disesuaikan dengan pandangan mereka. Ini mungkin karena kurangnya bukti (atau adanya pembuktian terbalik) yang berkaitan dengan gender yang diidentifikasikan oleh mereka dan/atau masalah yang diangkat melalui penilaian yang menunjukkan mereka tidak dapat dengan aman untuk dimasukkan di penjara yang tidak cocok dengan gender yang mereka identifikasikan. Panduan tentang bagaimana staf dari NOMS mempertimbangkan bukti dan risiko harus selalu mendampingi setiap instruksi baru yang dikeluarkan.
Keputusan tentang peruntukan layanan individu transgender dalam layanan biner, terutama tahanan, harus mencakup kemungkinan untuk melakukan tindakan cepat jika timbul dampak yang tak terduga dan merugikan kesehatan mental seseorang, integrasi sosial mereka dan akses ke pelayanan, atau berdampak pada keselamatan diri mereka sendiri atau keselamatan orang lain. Namun, terlepas dari mana napi ditahan, identifikasi gender mereka mereka harus dihormati dan disediakan sesuatu yang memungkinkan mereka mengekspresikan gender mereka.
Departemen Kehakiman Inggris menyatakan bahwa perlakuan terhadap transgender di pengadilan, masa percobaan dan dalam masa tahanan belum sejalan dengan perkembangan pemahaman yang lebih umum dari isu seputar gender dalam masyarakat. Kebijakan dalam wilayah ini perlu dikembangkan sebagai awal dari keinginan untuk menghormati identitas gender seseorang ketika masuk ke dalam sistem peradilan. Mengizinkan napi transgender untuk mendapatkan sistem peradilan sesuai dengan identitas gender mereka di dalam sebagian besar kasus adalah sebuah tindakan yang paling aman dan manusiawi. Departemen kehakiman Inggris percaya bahwa hal ini dapat membantu keberhasilan rehabilitasi. Dalam sebagian kecil kasus dimana hal ini tidak dapat dilakukan, alasan untuk memulai anggapan awal dalam hal ini harus jelas, eksplisit dan diketahui oleh orang yang terkena pengaruhnya, khususnya ketika menempatkan seseorang ke dalam penjara lelaki atau perempuan.
Sumber