SuaraKita.org – Hampir 14% orang yang ditangkap berdasarkan UU anti-gay pasal 377 KUHAP India adalah anak-anak dibawah umur, hal ini dinyatakan berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh National Crime Records Bureau
Tahun 2013 hubungan sesama jenis kembali di kriminalisasi dibawah pasal 377 KUHAP India. Hukum yang berasal dari era kolonial yang berusia 153 tahun ini menggambarkan hubungan sesama jenis sebagai “pelanggaran tidak wajar,” dan siapa pun yang tertangkap akan dihukum hingga 10 tahun penjara.
Untungnya, penangkapan atas tuduhan pelanggaran pasal tersebut sangat jarang terjadi. Yang ada malah metode pemerasan dengan menggunakan dalil pasal tersebut dilakukan oleh pihak otoritas. Dalam beberapa kasus, biasanya mereka menuntut sejumlah uang sebagai imbalan untuk tidak membuka identitas seksual korban di muka umum.
Namun, telah terungkap dalam sebuah laporang terbaru dari National Crime Records Bureau bahwa dari seluruh penangkapan yang dilakukan berdasarkan pasal 377 pada tahun lalu didalamnya terdapat 14% anak dibawah umur. Kantor berita The Times of India yang memiliki akses ke laporan tersebut melaporkan bahwa kepolisian pusat dan daerah di India setidaknya telah menangkap 1491 orang berdasarkan dugaan pelanggaran pasal 377. Termasuk 207 orang anak di bawah umur dan 16 orang perempuan pada tahun 2015.
Dari 207 orang anak dibawah umur yang tertangkap, 11 orang diantaranya berusia dibawah 12 tahun, 100 orang berusia antara 12 hingga 16 tahun dan 96 orang berusia antara 16 hingga 18 tahun. Awal tahun 2016, aktor dan aktivis LGBT Sir Ian McKellen mengkritisi hukum homofobik tersebut dan menyebutnya sebagai sesuatu yang “mengerikan”. Dalam sebuah wawancara Sir Ian menyatakan bahwa India berada dalam situasi yang sama seperti Inggris pada 30 tahun yang lalu. “Sangat ironis dan mengerikan cara yang dilakukan oleh India untuk menekan orang-orang homoseksual. India harus belajar dewasa, harus menyadari bahwa India tidak lagi harus mengikuti hukum Inggris”. Katanya.
Namun Sir Ian juga mengakui bahwa masih ada secercah harapan. “Tapi ada hal-hal berubah di bidang lain,” katanya kepada Mumbai Mirror. “Kashish, festival film LGBT Mumbai, adalah contoh yang bagus dari perubahan itu.” (R.A.W)
Sumber
Gaytimes UK