SuaraKita.org – POKÉMON GO, – sebuah permainan baru di ponsel yang telah menjadi fenomena budaya dengan para pemain yang berbondong-bondong pergi ke tempat-tempat umum untuk menangkap karakter Pokémon di dunia nyata – mendapat pujian dari penggunanya. Tim pengembang Pokémon Go dipuji karena menciptakan jenis kelamin non-biner untuk avatar yang dapat dipilih oleh pemain. Ketika pemain mendaftar untuk permainan, mereka memilih avatar. Dalam permainan sebelumnya dalam seri sejak tahun 2001 para pemain Pokémon Kristal ditanya “apakah Anda seorang lelaki atau perempuan ?” pada awal permainan. Namun di Pokémon GO pemain akan disambut dengan teks yang hanya mengatakan: ” pilih gaya Anda”.
Sam Lilit dari organisasi pemuda Minus18 menyatakan “Dengan tidak memberikan label avatar ini sebagai laki-laki atau perempuan, mereka telah mengakui bahwa pakaian / rambut bukan sebagai lambang dari sebuah identitas gender, dan dengan tidak menanyakan jenis kelamin pemain “Anda seorang perempuan atau lelaki?”, mereka telah membuat permainan lebih nyaman untuk orang non-biner, karena kita diizinkan untuk memilih identitas gender sesuai dengan keinginan diri kita sendiri”.
Walaupun tidak seperti permainan The Sims 4 dimana pakaian, tipe tubuh, nada suara, dan kemampuan untuk hamil semua benar-benar dapat dikonfigurasi secara terpisah , Pokémon GO bergerak ke arah yang benar. Pemain tidak harus mengidentifikasi dengan jenis kelamin biner untuk bermain, terdapat dua pilihan gaya mengenakan pakaian yang sama yang sama-sama praktis, dan pemain dapat memilih dari berbagai warna kulit.
Pokémon yang biasanya dikembangkan oleh Nintendo dan Game Freak Pokémon GO kali ini dikembangkan oleh studio yang terpisah, yaitu Niantic Games. Mudah-mudahan kita akan melihat Nintendo mencatat dan mengadopsi pilihan yang lebih inklusif dalam seri utama permainan tersebut.
Keberagaman dalam sebuah permainan sangat penting, dan bahkan gerakan kecil dapat membuat sejumlah besar perbedaan bagi orang-orang jarang bisa melihat karakter yang mewakili diri mereka sendiri. Salut untuk Pokémon untuk mengakui keberagaman identitas gender pemain mereka.
Lagipula karakter dari Pokémon sendiri memiliki tiga gender, jantan, betina dan tanpa gender. Mengapa para “pelatih” (pemain) mereka tidak? (Radi Arya Wangsareja)