Search
Close this search box.

Waheed Alli, Politikus Muslim Pembela hak-hak LGBT

 

SuaraKita.org – Waheed Alli, Baron Alli  lahir pada  16 November 1964 di London adalah seorang pengusaha multimiliuner dan politikus yang cukup ternama di Inggris. Mewakili Partai Buruh, Waheed adalah satu diantara sedikit politikus muslim di dunia  yang terbuka sebagai gay. Ibunya adalah perawat yang berasal dari Trinidad yang beragama Hindu sedangkan ayahnya berasal dari Guyana yang beragama Islam. Dia memulai sekolah menengahnya di Stanley Technical College  dan lulus pada usia 16 tahun dengan nilai yang sangat baik. Dia memulai karir di bidang  media sebagai periset junior pada sebuah majalah keuangan. Seiring dengan waktu karirnya semakin menanjak dan mengantarkannya dari seorang pekerja media menjadi pengusaha media.  Setelah sukses menjadi pengusaha media, Waheed mulai tertarik untuk bergabung dengan Partai Buruh. Lewat saran sahabatnya di Partai sayap kiri tersebut, dia maju ke pemilihan legislatif untuk posisi majelis tinggi (House of Lords).

Dia lolos mewakili dapil Croydon, Ibu Kota London tempat kelahirannya dan menjadi sosok politikus yang aktif membela kepentingan LGBT. Beberapa peraturan yang diskriminatif dan melarang aktivitas kaum gay diintervensi olehnya. Waheed  aktif di parlemen sejak 1998 hingga 2010 dan tetap mengakui dan memeluk Islam sebagai agamanya.  Berkat Waheed, LGBT di Inggris mendapatkan hak-hak kesetaraan mereka yang  diantaranya adalah pada tahun 2000. Tahun ini disahkan bahwa  batas bawah umur orang dewasa homoseksual dirubah  dari 18 menjadi 16 tahun, sama dengan heteroseksual.

Tahun 2008 ia memenangkan Penghargaan Stonewall Award dalam kategori Tokoh Politik. Sebelumnya tahun 2002 ia menjadi seorang donatur di The Albert Kennedy Trust, yang memberikan bantuan dan layanan-layanan khusus kepada  muda-mudi LGBT. Dia juga pernah menjadi pembicara kunci dalam Konferensi Internasional dalam tema Hak-Hak Asasi LGBT, yang menjadi awal mula Deklarasi Montreal.  Pada tahun 2009 ia adalah salah satu orang yang berjuang untuk perubahan salah satu Klausul dalam Undang-Undang Civil Partnership tahun 2004 yang melarang Lembaga agama melangsungkan upacara pernikahan sesama jenis di tempat mereka sendiri. Kampanye tersebut akhirnya menjadi salah satu bagian dalam Undang-Undang Kesetaraan tahun 2010 .

Saking besar jasanya kepada negara salah satu foto Waheed Alli menjadi salah satu koleksi di National Potrait Gallery, sebuah galeri yang hanya memasang para tokoh besar bangsa Kini, Ali lebih banyak keliling dunia mengajak kaum gay peduli pada masyarakat dan dia juga menjadi duta persamaan hak LGBT. (Radi Arya Wangsareja)

Sumber

KabarLGBT

Merdeka.com

Wikipedia