Search
Close this search box.

ramadhanSuaraKita.org – El-Farouk Khaki, salah seorang pendiri Toronto Unity Mosque mengatakan bahwa dia akan membuat sebuah ruang bagi warga muslim Kanada yang merasa masjid tradisional tidak mengakomodasi kebutuhan mereka.

Sebuah masjid di Toronto menerima LGBT dan orang orang beragama selain Islam untuk datang. El-Farouk mengatakan Unity Mosque atau El-Tawhid Juma Circle adalah sebuah tempat yang menerima semua orang.

“Saya pikir, diluar sana mereka itu (masjid tradisional) sangat eksklusif, mereka tidak menerima non-Muslim, perempuan atau LGBT. Dan inilah tempat yang dibuat denganmaksud menerima mereka semua.”  Ucapnya.

Unity Mosque menyelenggarakan Peace Iftar (acara buka puasa bersama) yang ke-13  pada 19 Juni yang akan datang, diperkirakan 150 sampai 180 orang akan hadir di acara tersebut. Acara ini terbuka bagi orang Muslim, non-Muslim, laki-laki dan perempuan tidak dipisahkan seperti di masjid tradisional, dan perempuan juga diperbolehkan untuk tidak mengenakan jilbab jika merema memilih untuk tidak mengenakannya.

Acara buka bersama ini disusun seperti cafetaria yang menurut Farouk dapat mendorong seseorang untuk berbicara satu sama lain walaupun mereka belum kenal.

“Pada dasarnya orang orang dari segala latar belakang akan duduk bersama untuk berbuka puasa”. Tambahnya .

Farouk juga menyatakan bahwa dia mendapat kritik dari orang-orang yang tidak mendukung ideologi dari Unity Mosque.  Dan dia berpendapat bahwa Islam bukanlah sebuah agama monolit, jika sebagian umat berpendapat, belum tentu akan sama dengan pendapat dari bagian lainnnya. Agama itu fleksibel dan berubah mengikuti perkembangan jaman. Dan Unity Mosque adalah sebuah jawaban bagi orang –orang Muslim Kanada yang merasa tidak terwakili oleh masjid tradisional.

Sumber

CBC