Suarakita.org- Selasa sore, 14 Juni 2016, sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Keberagaman Seksualitas Indonesia (GKSI) menyerahkan rangkaian bunga sebagai tanda belasungkawa kepada korban penembankan di kelab malam Pulse, Orlando, Florida, Amerika Serikat.
GKSI adalah gabungan empat organisasi. Mereka adalah Ardhanary Institut, GWL Ina, Perempuan Mahardika, dan Suara Kita. GKSI bertujuan untuk mempromosikan keberagaman seksualitas di Indonesia, termasuk hak-hak sipil dan politik kelompok LGBT.
Hartoyo, perwakilan dari GKSI membacakan siaran pers di depan kedutaan Amerika Serikat (AS). “Kami mengutuk keras Aksi teror ini”, kata Hartoyo menggunakan megafon. Setelah membacakan siaran pers, rombongan menyerahkan rangkaian bunga kepada perwakilan kedutaan
Hana, peserta aksi damai mengungkapkan bahwa apa yang terjadi pada komunitas LGBT di Orlando sangat memprihatinkan, karena AS adalah negara yang terkenal sebagai negara yang mendorong pemenuhan hak-hak LGBT, “Amerika Serikat adalah negara yang mendukung hak-hak LGBT, tentu ini sangat memprihatinkan sekali”.
Dalam siaran persnya, GKSI menolak untuk mengaitkan aksi teror ini dengan agama yang dianut pelaku. Bagi GKSI, aksi yang terjadi di kelab malam tersebut, murni dilandasi rasa kebencian kepada kelompok LGBT.
Hartoyo mengungkapkan bahwa inilah bahayanya bila seseroang memiliki rasa kebencian. Bagi Hartoyo, mestinya bila tidak paham akan sesuatu maka, seseorang harus mempelajariny, “Jika takut LGBT, pelajari LGBT”, ungkapnya.
Pulse adalah kelab yang sudah 15 tahun menjadi tempat komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) berkumpul. Pada Minggu, 12 Juni 2016, lelaki bersenjata AK 45 menyerang kelab malam Pulse, lalu menembak siapa saja yang ada di dalamnya. Setidaknya 50 orang tewas dan 53 lainnya luka-luka. Korban paling banyak datang dari kelompok LGBT. (Teguh Iman)