Oleh: Wisesa Wirayuda
Suarakita.org – Hari Sabtu, 23 April 2016, Suara Kita mengadakan acara Nonton Bersama film The Woman (2008). Film ini menceritakan 4 orang perempuan dan permasalahan mereka masing-masing. Ada Mary dan masalah perselingkuhan suaminya, ada Sylvie yang tidak percaya akan adanya cinta dan memilih untuk berkarir saja, lalu Edie yang seorang ibu dengan banyak anak dan masih menginginkan anak lagi karena masih menginginkan anak laki-laki, dan penulis yang sudah lama tidak menerbitkan buku bernama Alex yang seorang lesbian berkulit hitam.
Satu hal yang unik dari film ini adalah sepanjang film berlangsung, kita tidak melihat adanya sosok laki-laki. Bahkan itu adegan sedang di telepon sekalipun. Satu-satunya sosok laki-laki yang bisa kita lihat adalah bayi laki-laki yang akhirnya dimiliki oleh Edie. Film ini sengaja dibuat sedemikian rupa karena memang didedikasikan untuk perempuan.
Film produksi film 2008 ini merupakan hasil remake dari film di tahun 1939 dengan judul yang sama. Kritik pada film ini adalah film ini tidak menceritakan perempuan-perempuan kelas menengah ke bawah secara jelas, isu-isu yang 
diangkat adalah permasalahan yang terbilang “masalah biasa saja”. Bahkan karakter Alex dalam film ini pun tidak dibahas permasalahannya sebagai lesbian dan berkulit hitam.
Film ini banyak sekali menginspirasi peserta yang hadir dalam acara kali ini. Dimulai dari bagaimana Mary yang berjuang untuk maju dari permasalahannya dengan memulai usahanya sendiri, Sylvie yang akhirnya menemukan keberanian untuk membuka pintu hatinya, dan Alex yang akhirnya bisa menerbitkan bukunya.
Acara yang berlangsung dari pukul 4 sore ini dihadiri oleh beberapa kawan Suara Kita yang masih menyempatkan untuk hadir meskipun sebelumnya Jakarta diguyur hujan. Setelah menonton film, diskusi pun diadakan tentang apa itu Feminisme, pergerakan perempuan, dan beberapa isu-isu hangat tentang perempuan.
