SuaraKita.org – Seorang peserta kontes Eurovision mengungkapkan bahwa dia telah menjadi korban serangan homofobik dari petugas kepolisian di bandara Moskow. Hovav Sekulets atau lebih dikenal sebagai Hovi Star, seorang peserta Eurovision 2016 berkebangsaan Israel mengaku bahwa paspornya dirobek di ruangan pemeriksaan paspor oleh petugas, saat tiba di bandara dalam rangka mempromosikan lagunya “Made Of Stars” yang berbicara tentang kesetaraan manusia yang sama semenjak lahir sampai meninggal.
Ketika diwawancarai oleh stasiun televisi Malta, Hovi mengatakan “mungkin orang di moskow sedang mengalami hal yang buruk dengan orang seperti saya, mungkin karena saya gay, mungkin karena cara berpakaian saya, mungkin karena saya memakai riasan wajah. Saya tidak tahu.”
“Tapi ketika saya sampai di moskow, saya memiliki masalah dengan pemeriksa paspor. Mereka bilang saya tidak bisa masuk, mereka merobek paspor saya, dan mentertawakan saya.” lanjutnya.
Meskipun Hovi akhirnya diizinkan untuk memasuki Rusia, kinerja tur Eurovision menjadi sedikit terganggu, karena Hovi harus membuat paspor baru di Kedutaan Besar Israel di Moskow.
“Mari kita anggap ini sebagai pelajaran. Saya tidak tersinggung, saya mengagumi Sergei Lazarov (Kontestan Eurovison dari Rusia) dan saya suka Rusia. Ini bukan pengalaman menyenangkan, kita hidup, kita belajar, hidup terus berlanjut, kita tersenyum dan kita memberikan cinta tanpa syarat untuk semua orang. “
Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan: “Kedutaan Besar Israel di Moskow membantu Hovi setelah insiden terserbut, paspor baru dikeluarkan untuknya. Insiden itu sedang diinvestigasi oleh pihak kementerian.”
Tuduhan terhadap perlakuan ini dianggap sebagai imbas dari undang-undang anti-gay di Rusia, yang melarang “hubungan seksual non-tradisional”. Sejak ditandatangani oleh Presiden Putin pada tahun 2013, undang-undang ini telah menyebabkan kenaikan jumlah serangan anti-LGBT di seluruh Rusia di tengah meningkatnya sentimen anti-gay. Sejauh ini belum ada komentar apapun dari pihak Rusia, akan tetapi sebagian masyarakat Rusia menyayangkan perbuatan tersebut yang tertuang di akun sosial media milik Hovi. Bahkan Barbara “Barei” Reyzábal seorang peserta dari Spanyol yang kebetulan tepat berada dibelakang Hovi dalam antrian saat kejadian itu terjadi. Barei menceritakan kejadian tersebut di sebuah talk show di Televisi Spanyol dan menegaskan bahwa dia menentang perbuatan tersebut. (Radi Arya Wangsareja)
Sumber