SuaraKita.org – Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab untuk pembunuhan seorang aktivis hak LGBT di Bangladesh dan temannya, mematahkan tuduhan perdana menteri beberapa jam sebelumnya bahwa lawan politiknya yang harus disalahkan atas serangan itu dan untuk meningkatnya kekerasan terhadap aktivis sekuler dan penulis.
Kedua korban tersebut adalah Xulhaz Mannan, seorang aktivis yang juga bekerja untuk Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), dan temannya, aktor teater Tanay Majumder. Xulhaz Mannan adalah sepupu mantan Menteri Luar Negeri Dipu Moni dari partai yang memerintah, juga editor majalah tentang hak-hak LGBT pertama di Bangladesh, Roopbaan.
Mereka berdua dibunuh atas tuduhan menjadi pelopor dan mempropagandakan praktek homoseksualitas, demikian klaim oleh Ansar Al-Islam sebuah afiliasi dari Al-Qaeda untuk Bangladesh. Padahal sebelumnya Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina berulangkali menyatakan bahwa situasi keamanan berada dibawah kontrol pihak berwajib.
Di acara pemakaman, kakak dari Xulhaz Mannan menyatakan bahwa kebebasan berpendapat seharusnya dilindungi dalam Islam. “ Seorang Muslim harus menyadari bahwa ia memiliki kebebasan berekspresi,” kata Minhaz Mannan-Emon. “Kami harus menghormati pendapat itu. Kami berharap … terutama saya, atas nama keluarga, berharap bahwa tidak ada keluarga yang lain kehilangan anak atau saudara mereka seperti kita di masa depan.” Lanjutnya.
Xulhaz Mannan menulis secara terbuka tentang frustrasi hidup sebagai seorang pria gay yang belum coming out di Bangladesh, di mana hubungan homoseksual dianggap kejahatan. Di bulan Mei 2014 dalam sebuah blog dia menulis mengenai hidup sebagai gay dan lesbian dalam pandangan Bangladesh. “Sebuah negara di mana agama dominan mengatakan anda adalah orang berdosa, hukum negara menyatakan bahwa anda adalah seorang kriminal, norma-norma sosial mengatakan anda seorang pencabul, kebudayaan menganggap anda sebagai budaya asing. “
Ansar Al-Islam, dalam pernyataannya mengatakan bahwa serangan itu adalah “serangan yang diridhoi”, karena mereka mempelopori dan mempropagandakan praktek homoseksual. siang malam mereka mempromosikan kegiatan homoseksual dibantu oleh pasukan salib Amerika dan sekutu India. Beberapa jam sebelumnya, Perdana Menteri Bangladesh menuduh lawan politiknya kelompok fundamentalis Jamaat-e-Islami dan sekutunya, Partai oposisi Nasionalis Bangladesh.
Pihak oposisi membantah tuduhan itu, mereka mengatakan itu hanyalah usaha untuk menjadikan mereka sebagai kambing hitam dari kegagalan Sheikh Hasina untuk menjaga keamanan. Pihak kepolisian pun belum melakukan penangkapan atas 5 orang pelaku yang dicurigai melakukan pembunuhan tersebut.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dalam sebuah pernyataannya mengecam pembunuhan tersebut dan mengatakan bahwa Amerika sedang mempertimbangkan pemberian perlindungan untuk sejumlah blogger sekuler di Bangladesh yang menghadapi bahaya. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika John Kirby menggambarkan Xulhaz Mannan sebagai anggota keluarga tercinta kedutaan kami dan seorang advokat yang berani untuk memperjuangkan hak-hak LGBT, dan dia berjanji bahwa Amerika akan mendukung pihak berwenang Bangladesh untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Untuk memastikan bahwa pengecut yang melakukan ini bertanggung jawab”. Tegasnya. (Radi Arya Wangsareja)
Sumber www.foxnews.com