Search
Close this search box.

[Liputan] Pengakuan Sang Transdodolic

Oleh: Teguh Iman A.

Suarakita.org – Sabtu, 12 Maret 2016, Suara Kita mengadakan bedah buku yang berjudul Confession of Transdodolic karya Abhipraya Ardiansyah atau yang lebih populer dengan nama pena Erky C. Bedah buku dihadiri 15 orang.  Dalam acara ini, Suara Kita mengundang Erky untuk menjadi narasumber diskusi.

Confession of Transdodolic (COT) adalah buku pertama Abhipraya. COT mengisahkan kehidupan penulis yang merupakan seorang transgender female to male (FTM) dari masa sekolah hingga kuliah. Proses bagaimana Abhipraya menghadapi bullying dari  teman-teman sebayanya. Proses penemuan jati diri sebagai seorang manusia. Hingga  Cerita-cerita lucu semasa kuliah. “Bagi gue LGBT enggak melulu harus melow”, ungkap Abhipraya.

Di sesi diskusi Abhipraya mengungkapkan, buku COT adalah buku sampah, karena “Buku ini ditulis sebelum gue belajar SOGIE (Sexual Orientation, Gender, Identity and Expression – red)”, ungkapnya. Abhipraya pun mengakui kalau di buku ini banyak yang bias dan seksis.

Meskipun begitu dia juga tidak menampik buku inilah yang membantu dia memahami kondisi rekan-rekan transgender FTM yang datang kepadanya untuk berbagi cerita.  Buku COT membuat Abhipraya lebih sabar menghadapi rekan-rekannya yang masih bias, heteronormatif dan seksis. “Buku ini mengingatkan gue , kalau gue juga pernah di posisi mereka”.

Banyak komentar dan pertanyaan yang datang dari peserta yang hadir, salah satunya Christine, yang bertanya bagaimana penerimaan keluarga Abhipraya atas kondisi Abhipraya saat ini.

Abhipraya pun menjelaskan bahwa keluarganya menerima keunikan dirinya itu melalui suatu proses. Setelah Abhipraya bilang ke sang Ibu bahwa dirinya adalah transgender, sang Ibu mencari tahu sendiri mengenai transgender melalui internet. Setelah proses pencarian panjang, sang Ibu pun menerima Abhipraya apa adanya, sang Ayah dan adik laki-lakinya pun demikian.  Abhipraya mengutip perkataan adik laki-lakinya “Dunia ini kejam apalagi untuk orang-orang kayak Lo, Kak”.