Suarakita.org – Twitter akan membentuk sebuah tim untuk mengatasi homofobia setelah sekian banyak protes-protes yang mengalir dari netizen tentang “kicauan” bernada miring dan mendiskreditkan LGBT.
Kepala Kebijakan Global Twitter Patricia Cartes menjelaskan “ di twitter, setiap pendapat memiliki kekuatan. Kami melihat ini setiap hari. Mulai dari aktivis yang memobilisasi massa hingga membentuk sebuah opini. Untuk memastikan orang dapat terus mengekspresikan diri secara bebas dan aman di Twitter, kita harus menyediakan lebih banyak aturan dan kebijakan. Dibutuhkan pendekatan yang berlapis-lapis dalam upaya untuk membuat pengguna dapat merasa aman dan memiliki kebebesan berekspresi dalam menggunakan Twitter.”
Menandai Hari Internet Aman ( Safer Internet Day) 2016, Twitter membentuk sebuah dewan pengawas keamanan yang beranggotakan pembela hak LGBT, akademisi, dan peneliti serta organisasi advokasi untuk membangun gerakan serta mecegah penyalahgunaan.
Dewan ini berpedoman kepada kebijakan Twitter yaitu “tidak mentolerir ancaman kekerasan atau Tweet yang mempromosikan kekerasan. Kami juga melarang konten yang mengancam atau mempromosikan kekerasan atau teror terhadap seseorang atau kelompok atas dasar ras, etnis, asal-usul kebangsaan, agama, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, usia serta cacat fisik maupun mental.”
Sumber: