Search
Close this search box.
pasangan gay vietnam – doc. google image

Suarakita.org – Vietnam kini menjadi negara pemimpin dalam membela hak-hak LGBT di kawasan asia tenggara setelah pemerintah komunis mencabut larangan bagi pernikahan sesama jenis. Walaupun pemerintah belum memberikan persamaan hak yang sama seperti pernikahan heteroseksual. Dari sekitar 90 juta orang yang hidup di Vietnam, setidaknya sebanyak 1,65 juta orang antara usia 15 sampai 59 tahun mengidentifikasikan mereka sebagai LGBT.

“Tidak ada negara lain di Asia Tenggara yang mengambil langkah besar seperti Vietnam,” Demikian penuturan Phil Robertson, wakil direktur Asia Human Rights Watch.

“Di Thailand, usaha pengesahkan hukum yang membela LGBT telah terhenti sejak pemerintah militer berkuasa pada bulan Mei, sementara Kamboja, Burma dan Laos belum mau membawa masalah ini pada agenda legislatif. Sedangkan Filipina masih mempertimbangkan undang-undang untuk melarang pernikahan sesama jenis. Indonesia dan Malaysia memiliki ‘pandangan diskriminatif’ terhadap kaum homoseksual dan Brunei menetapkan hukuman cambuk dan hukuman penjara yang lama bagi mereka.” lanjutnya.

Ted Osius Duta Besar Amerika untuk Vietnam – doc. Facebook

Perubahan kebijakan ini diharapkan memiliki dampak positif pada perekonomian negara. Ini akan menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa Vietnam bersikap lebih terbuka terhadap LGBT dan mengundang wisatawan LGBT untuk berkunjung. Selain itu kedatangan duta besar baru Amerika ke Vietnam, Ted Osius, yang gay dan menikah, juga memiliki dampak positif pada komunitas gay di negara ini. Luong The Huy dari Institut Studi Kemasyarakatan, Ekonomi dan Lingkungan (ISEE), mengatakan, “Ted Osius memberikan citra yang sangat baik sebagai gay yang sangat sukses. Sehingga masyarakat Vietnam sadar bahwa pernikahan sejenis tidak akan merusak tatanan masyarakat, dan dapat mendukung legalisasi dan persamaan hak bagi LGBT.”  (Radi Arya Wangsareja)

 

Sumber :

www.time.com

www.bloomberg.com