Suarakita.org – Pada hari Jumat, 8 Januari 2016, Perkumpulan Suara Kita berkesempatan mengadakan bedah buku Heteronormativity, Passionate Aesthetics and Symbolic in Asia dengan pembicara Prof. Dr. Saskia Wieringa, seorang pegiat kajian gender dan seksualitas Universitas van Amsterdam, Belanda. Mengambil tempat di Gudang Sarinah, acara ini sukses digelar dan mendapatkan respon positif dari para peserta yang hadir.
Buku Heteronormativity, Passionate Aesthetics and Symbolic in Asia merupakan karya seminal yang ditulis oleh Saskia E. Wieringa, Abha Bhaiya dan Nursyahbani Katjasungkana sebagai hasil penelitian lapangan yang dilakukan di dua negara berpenduduk padat, yaitu India dan Indonesia. Buku ini secara tajam mendedahkan kritik terhadap kajian queer, seksualitas dan gender yang acapkali terbentur oleh hegemoni pengetahuan timur dan barat.
“Sebagai ideologi dan praktik, heteronormativitas melampaui heteroseksualitas, batas negara dan merasuki semua institusi sosial, misalnya pendidikan, hukum, agama dan media. Mereka yang menyeragamkan diri dengan pola hegemoniknya adalah manusia normal, sementara mereka yang berada di luar itu, atau yang menempatkan diri di luar batas-batasnya adalah mereka yang tidak normal, penuh nista,” tegas Saskia di tengah-tengah presentasinya.
Di dalam kehidupan sosial yang didominasi oleh iklim heteronormativitas, lanjut Saskia, eksplorasi kehidupan dan seksualitas yang ‘tak normal’ dan direndahkan ini menyelam ke dalam pengalaman perempuan di ranah ambivalensi. Penjelajahan tersebut sangat kontras antara bagaimana masyarakat memandang perempuan dan bagaimana perempuan memandang diri sendiri, sementara pada saat yang sama menyibakkan bagaimana perempuan masih mencari kehormatan secara heteronormatif. (Wida Puspitosari)