Suarakita.org – Pada September 2016, akan dibuka Pride School Atlanta, sekolah yang didirikan untuk para siswa LGBT yang merasa didiskriminasi di sekolah sekolah umum lainnya. Di sekolah ini para siswa dibebaskan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, begitu pula para gurunya. Dengan harapan agar bisa menjadi yang terbaik bagi diri mereka.
“Sekolah ini didirikan bagi para siswa yang merasa hak-haknya tidak terpenuhi karena ‘perbedaannya’,” ujar Christian Zsilavetz, pendiri Pride School.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Georgia Equality, sebuah kelompok yang membela hak hak LGBT, saat ini 9 dari 10 siswa LGBT di Atlanta mengalami diskriminasi di sekolah, dan 3 dari 10 siswanya memilih untuk tidak mengikuti pelajaran karena mereka merasa takut jika berada di sekolah. Berbeda dengan sekolah pada umumnya, Pride School Atlanta akan di desain sebagai sekolah dengan kebebasan akademik dan kurikulum yang fleksibel dimana para siswa dibebaskan dari pekerjaan rumah dan tes standarisasi seperti sekolah tradisional.
Pada saat dibuka nanti Pride School Atlanta akan menerima siswa tanpa membedakan ras, warna kulit, negara asal, orientasi seksual maupun identitas dan ekspresi gendernya. Sekolah ini juga menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu. Puluhan tenaga pengajar dan sukarelawan juga akan direkrut untuk bergabung dengan sekolah ini, dengan target 10-15 orang pada tahun pertama. Christian Zsilavetz optimis sekolahnya yang dia dirikan akan mampu menarik sekitar 60 siswa setiap tahunnya.
Sejatinya sekolah ini akan mencontoh Harvey Milk School di New York sebagai sekolah LGBT pertama di Amerika Serikat. (Radi Arya Wangsareja)
Sumber berita: