Suarakita.org – April Miller dan Karen Roberts berdiri berhadapan, saling bergandengan tangan, dan mengatakan satu kalimat yang sudah mereka perjuangkan selama berbulan-bulan belakangan ini.
“Ya, Aku bersedia.”
Orang-orang yang hadir di upacara perikahan mereka berdiri untuk memberikan tepuk tangan. Dan semua orang itu menggunakan baju dengan warna-warna pelangi dan bertuliskan #LoveWins.
Pasangan ini, yang sempat ditolak lisensinya oleh pegawai daerah Kentucky bernama Kim Davis, merayakan pernikahan mereka Sabtu lalu waktu setempat, setelah selama berbulan-bulan menjadi berita hangat di Amerika karena memperjuangkan pernikahan dan melawan orang-orang yang pro terhadap religious freedom.
Mereka membuat satu pengumuman bagi tamu-tamu mereka: tak ada satupun dari kami yang menginginkan Davis.
“Ini adalah tentang kami dan pernikahan kami,” Kata Roberts.
Ketika Mahkamah Agung sudah melegalkan pernikahan sejenis menyeluruh secara nasional di bulan Juni lalu, Davis menyatakan “God’s authority” (Otoritas Tuhan) dan berhenti menerbitkan lesensi pernikahan. Miller dan Roberts, bersama dengan tiga pasangan lainnya, menuntut balik melalui jalur hukum melawan Davis.
Davis terus-menerus menolak mereka, lagi dan lagi, tanpa mematuhi serangkaian surat pengadilan federal. Kemudian Hakim distrik Amerika, David Bunning menahan Davis pada 3 September dan mengirimnya ke penjara.
Miller dan Roberts, pasangan yang berhubungan selama 11 tahun yang mengadopsi seorang anak perempuan penyandang disabilitas, mendapatkan lisensi pernikahan mereka keesokan harinya. Pasangan ini kemudian tetap harus mengembalikan lisensi tersebut untuk dicatat dan merasa ragu apa yang akan terjadi jika Davis kembali bekerja nantinya. Mereka sesegera saja melakukan pernikahan pribadi, di kediaman mereka sendiri.
Roberts mengatakan bahwa pernikahannya hari itu tidak seperti apa yang dia bayangkan. Maka dari itu mereka mengadakan upacara pernikahan yang kedua di hari Sabtu di sebuah Aula yang bertempat di the Pines, Sheltowee, Morehead. Mereka mengundang 125 orang yang terdiri dari teman, keluarga, dan beberapa orang yang mereka temui selama empat bulan terakhir.
“Saya sangat tersentuh ketika melihat cinta mereka dipersatukan,” kata Michael Aldridge, direktur eksekutif dari American Civil Liberties Union of Kentucky, yang kebetulan hadir.
“Ini adalah perjalanan yang menakjubkan dan kami berterima kasih kepada kalian yang sudah mendukung kami dari 30 Juni lalu sampai hari ini,” kata Miller di upacara pernikahannya. “Ini pesta kalian juga.” (Wisesa Wirayuda)
Sumber Berita: http://www.huffingtonpost.com/entry/kim-davis-couple-marry_562e341ee4b0aac0b8fd61d1?1445869520=