Search
Close this search box.

[Siaran Pers] Kedaulatan Cinta

(Sumber : facebook page Gereja Komunitas Anugerah Reformed Baptist)
(Sumber : facebook page Gereja Komunitas Anugerah Reformed Baptist)

SOVEREIGNTY OF LOVE

Oleh : Gereja Komunitas Anugerah-Reformed Baptist Salemba

Suarakita.org- 1 Yohanes 4: 8-10 , “(8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (9) Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. (10) Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. ”

Kekristenan dibangun di atas sebuah revolusi bahwa Allah Tritunggal membuat sebuah pernyataan cinta kasih yang menerobos normativitas teologis, struktur sosial dan bahkan politik. Revolusi kasih itu adalah inkarnasi sang Firman di dalam diri Yesus Sang Kristus dari Nazareth.

Itu sebabnya di sepanjang sejarah gerakan Kristen, cinta keluar untuk merengkuh dunia itu sentiasa menafasi dan menggerakkan umat Allah di sepanjang zaman untuk mengambil sikap profetis dan etis di tengah situasi tak menentu.

Dalam situasi inilah Gereja Komunitas Anugerah Reformed Baptist Salemba mengambil sikap untuk berpihak kepada cinta kasih Yesus yang melampaui yang normatif kepada saudara-saudara LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer) terkasih.

Dalam perziarahan dan pergumulan teologis kami menemukan bahwa LGBTQ bukanlah penyimpangan kodrati secara psikologis, spiritual ataupun secara etis. LGBTQ adalah sebuah spektrum yang kompleks yang tidak dapat dipisahkan dalam kebudayaan dan bagian inheren dari tatanan kemanusiaan yang hadir di dunia yang juga berbagian pemeliharaan (providensia) Allah. Kami menyadari ada disparitas akses informasi, keterbatasan wawasan teologis dan berbagai kendala ideologis yang menghalangi banyak kaum injili untuk mengafirmasi dan menerima LGBTQ seutuhnya (bukan sekedar menerima untuk “menormalkan” dengan menjadikannya heteroseks).

Kami percaya bahwa dalam situasi kontemporer pihak yang harusnya bertobat dan berubah dalam isu LGBTQ adalah kaum heteroseksual yang memaksakan standar normatifitasnya yang bias muatan kultural yang diskriminatif kepada kaum LGBTQ dengan cara belajar menerima dan mencintai saudara/i LGBTQ dalam keutuhan dan keberadaan mereka sebagaimana Allah di dalam Yesus Kristus menerima dan mencintai mereka dalam keutuhan gender dan orientasi seksual dan keunikan relasi-relasi romantikanya.

Kami mengundang saudara/i kerabat, sahabat, simpatisan dan terlebih warga jemaat Gereja Komunitas Anugerah Reformed Baptist Salemba untuk mengambil sikap cinta yang revolusioner terhadap saudara-saudari LGBT dengan menempatkan cinta kasih dan penerimaan melampaui ketakutan-ketakutan dan stigma kultural. Kami percaya ketika kita berpihak pada cinta, kita berada di pihak Allah Tritunggal Sang Maha Cinta itu. Sang Maha Cinta yang membawa kita memasuki imajinasi kreatif dalam relasi pecintaan yang melampaui dan mengatasi kebencian, permusuhan, ketakutan; Cinta yang berdaulat (Sovereignty of Love).

“(18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. (19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. “- 1 Yohanes 4: 18 – 19