Suarakita.org- Universitas di Thailand pada umumnya mengharuskan mahasiswanya mengenakan seragam. Namun, salah satu universitas paling bergengsi di negara ini, Universitas Bangkok meluncurkan terobosan baru pada pekan ini, yaitu seragam khusus transgender.
Dikutip dari laman The Stir, Universitas Bangkok meluncurkan ilustrasi seragam untuk para “ladyboy” maupun tomboi yang dinilai tetap sopan dan mengikuti peraturan penggunaan seragam di kampus itu.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan baru yang bersifat ramah terhadap transgender, dan diharapkan sebagai salah satu permulaan menuju penerimaan Thailand terhadap kehadiran transgender.
Kaum transgender umum ditemukan di Thailand. Negara ini bahkan memiliki kontes kecantikan tahunan Miss Tiffany yang diikuti oleh para transgender. Operasi kelamin di negara ini juga marak.
“Saya senang sekali mendengar bahwa universitas ini memperbolehkan para siswa untuk memilih seragam mana yang akan dia kenakan sesuai keinginan dan gender mereka,” kata Nok Yollada, Kepala Asosiasi Transgender Perempuan di Thailand.
Selain peluncuran seragam ini, keramahan Thailand kepada transgender juga terlihat di sejumlah sekolah yang membuat toilet lintas gender yang dapat digunakan oleh para siswa yang merasa tidak nyaman di toilet perempuan maupun laki-laki
Meskipun demikian, para transgender tidak diperbolehkan mengganti jenis kelamin mereka di kartu identitas. Hal ini berujung pada kejanggalan barak-barak wajib militer setiap tahunnya.
Pasalnya, para pria yang memutuskan menjalani operasi kelamin dan telah menjadi perempuan, tetap diharuskan mengadiri tes fisik untuk wajib militer. Mereka kemudian ditolak, sebagian besar karena alasan kondisi kesehatan mental. (ama/stu)
Sumber: CNN Indonesia