Suarakita.org- Presiden Barack Obama sudah sering menghadapi teriakan dari pemrotes dalam tujuh tahun terakhir ia menjabat presiden, tapi Rabu malam (24/6) di Gedung Putih, ia memerintahkan seorang hadirin untuk meninggalkan ruangan, memarahi pemrotes tersebut karena tidak menghormati Obama di rumahnya sendiri.
Pemrotes terus menginterupsi pidato Obama dengan meneriakkan protesnya mengenai penahanan dan deportasi imigran gay, lesbian dan transgender.
Harian Chicago Tribune menyebut pemrotes tersebut adalah seorang perempuan transgender yang menurut sebuah rilis pers berasal dari kelompok anti deportasi Not1More bernama Jennicet Guttirez, yang berada di AS secara ilegal.
Insiden ini terjadi di tengah-tengah resepsi di Ruangan Timur Gedung Putih untuk merayakan bulan Juni sebagai bulan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Trasngender).
Pemrotes ini dapat terdengar berteriak dalam bahasa Inggris dan Spanyol.
Pada awalnya, Obama mengatakan, “Tunggu sebentar.” Tapi sang pemrotes terus menyela sampai hampir 2 menit.
Akhirnya, sambil mengangkat jari telunjuknya, Obama mengatakan, “Hey. Dengar. Anda ada di rumah saya,” yang disambut dengan tawa hadirin.
“Tahukah Anda? Ini tidak pantas, Anda diundang ke rumah seseorang. Anda tidak akan mendapat respon baik dari saya dengan menginterupsi seperti ini. Maaf. Maaf… Anda harusnya malu, tidak seharusnya Anda berlaku seperti ini.”
Kehilangan kesabaran, presiden meminta orang itu untuk dikeluarkan dari ruangan.
Obama yang tampak kesal, mengatakan kepada hadirin: “Biasanya saya tidak keberatan diteriaki. Tapi tidak saat saya ada di rumah sendiri.”
Obama melanjutkan pidatonya, mengatakan apapun keputusan dari Mahkamah Agung mengenai pernikahan sesama jenis, tidak dapat dipungkiri adanya pergeseran pendapat warga di seluruh penjuru Amerika mengenai isu ini.
Obama mengatakan ia menanti-nanti keputusan pengadilan agung yang akan diambil dalam beberapa hari mendatang, termasuk mengenai hak bagi pasangan sesama jenis di seluruh AS untuk menikah.
Presiden menyebut diskriminasi terhadap kaum transgender di Amerika sebagai sebuah area yang masih menanti lebih banyak kemajuan.
Berikut berbagai insiden di mana pemrotes meneriaki Obama di tengah-tengah pidato ataupun acara resmi lainnya:
15 Juni 2012: Saat berbicara di Kebun Mawar Gedung Putih untuk menyampaikan keputusan pemerintahannya untuk tidak mendeportasi imigran muda tanpa dokumen, Obama diinterupsi beberapa kali oleh reporter Daily Caller, yang meneriakkan beberapa pertanyaan kepada presiden.
Obama yang tampak marah mengatakan kepada reporter Neil Munro, “Ini bukan waktunya untuk pertanyaan, tidak saat saya berbicara.”
9 September 2009: Saat mengantarkan pidatonya mengenai layanan kesehatan di Kongres, Obama diinterupsi oleh Joe Wilson, seorang anggota Kongres dari partai Republik yang meneriakkan, “Anda bohong.”
Obama sedang menjabatkan bagaimana UU Layanan yang Terjangkau (Affordable Care Act) tidak akan memberi asuransi kesehatan bagi imigran ilegal ketika Wilson meneriakinya. Kongres AS kemudian memberi sanksi kepada Wilson atas perilakunya.
25 November 2014: Obama menjelaskan keputusannya menghentikan deportasi bagi jutaan imigran ilegal di Chicago, ketika sejumlah aktivis imigrasi berkali-kali menginterupsi.
Saat berpidato, Obama mengatakan deportasi seharusnya menarget kriminal, bukan keluarga dengan anak-anak, yang mengundang protes dari beberapa aktivis, termasuk, “Maaf, Pak Presiden, tapi itu bohong,” ujar seorang di antaranya. “Anda telah mendeportasi banyak keluarga.”
“Saya dengar apa kata Anda. Saya menghormati Anda. Saya membiarkan Anda berteriak. Tidak ada yang mengusir Anda,” kata Obama. “Tapi Anda harus mendengarkan saya juga.”
Ketika terus diinterupsi, Obama, yang lama tinggal di Chicago, mengatakan dengan nada bergurau, “Senang kembali ke Chicago, karena semua orang punya sesuatu untuk disampaikan.”
Sumber: VOA Indonesia