Search
Close this search box.
Warga Irlandia memberikan suaranya dalam referendum untuk melegalkan pernikahan gay di negeri itu, Jumat (22/5/2015). Foto.PAUL FAITH / AFP
Warga Irlandia memberikan suaranya dalam referendum untuk melegalkan pernikahan gay di negeri itu, Jumat (22/5/2015). Foto.PAUL FAITH / AFP

Suarakita.org- Referendum ini memunculkan perbedaan pendapat yang tajam di negeri yang sebagian besar penduduknya adalah umat Katolik taat ini.

Mengizinkan pernikahan sesama jenis kelamin akan memberikan perubahan drastis bagi negeri yang hingga 1993 menganggap homoseksualitas adalah sesuatu yang ilegal.

Hingga saat ini, Irlandia masih menganggap melakukan aborsi adalah perbuatan melawan hukum. Di negeri ini, aborsi hanya bisa dilakukan jika nyawa sang ibu benar-benar terancam.

Meski demikian, tak sedikit warga Irlandia yang mendukung negerinya mengesahkan pernikahan sesama jenis.

“Banyak kawan gay saya yang ingin menikah. Menurut saya, keinginan itu hanyalah sebuah masalah kesetaraan,” kata Eoghan Bonass (35), yang memberikan suara di Milltown, pinggiran ibu kota Dublin.

Di sisi lain, warga yang masih memegang teguh ajaran agama dan tradisi dengan tegas mengatakan akan memberikan suara “tidak” untuk pernikahan gay.

“Ini terkait anak-anak kami. Ini (pernikahan gay) adalah sebuah langkah yang terlalu radikal. Saya ingin melindungi pernikahan dan stabilitas anak-anak,” kata Rachael Stanley (60).

“Saya harap saya tak akan dihukum hanya karena mengatakan hal ini,” lanjut Rachael.

Jika hasil referendum ini meloloskan pernikahan gay, maka Irlandia adalah negara pertama di dunia yang mengizinkan pernikahan gay akibat “izin” warganya. Jika hasil referendum nanti mengizinkan pernikahan gay digelar di Irlandia, maka negeri itu akan menjadi negara Eropa ke-14 yang melegalkan pernikahan gay.

Sebelumnya, referendum serupa digelar di Kroasia dan Slovenia. Hasilnya, sebagian besar warga di kedua negara Eropa Timur itu tidak menyetujui pengesahan pernikahan gay. Namun, meski rakyat menolak lewat referendum, parlemen Slovenia tetap mengesahkan pernikahan gay pada Maret lalu.

Sementara itu, di seberang perbatasan, tepatnya di Irlandia Utara, pernikahan gay masih merupakan hal terlarang, meski di wilayah lain Inggris Raya sudah dilegalkan.

Sumber: Kompas.com