Suarakita.org- Sebuah petisi digalang ketika seorang remaja transgender tewas akibat bunuh diri setelah menjalani terapi untuk mengubah identitas jenis kelaminnya. Menanggapi petisi tersebut, Gedung Putih menyatakan dukungannya untuk melarang praktik yang disebut praktik konversi ini pada Rabu (8/4).
Seperti dilansir CNN, reaksi Gedung Putih tersebut tertuang dalam sebuah pernyataan resmi terhadap petisi yang telah menghimpun 120 ribu bubuhan tanda tangan itu. Dalam pernyataan tersebut, penasihat senior Presiden Barrack Obama, Valerie Jarrett, menulis, “Bukti sains menunjukkan bahwa terapi konversi, terutama saat ini dipraktikkan kepada anak muda, itu secara medis dan etik tidak layak dan dapat menyebabkan kekerasan substansial.”
Jarrett menjelaskan bahwa ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk melindungi kaum muda.
“Ini adalah bagian dari dedikasi kami untuk melindungi pemuda Amerika. Pemerintah mendukung upaya untuk melarang terapi konversi bagi minoritas,” tulis Jarrett.
Pelarangan federal ini, menurut Jarrett, harus mendapat persetujuan dari kongres terlebih dahulu. Jarrett mendorong negara-negara bagiuan untuk menolak terapi yang diklaim dapat mentransformasi homoseksual menjadi normal. Beberapa negara, seperti California dan New Jersey, telah menyatakan pendiriannya untuk menolak terapi tersebut.
Penolakan ini juga didukung oleh pernyataan Asosiasi Psikiater Amerika yang tidak menemukan bukti bahwa terapi konversi tersebut efektif. Para advokat juga menentang terapi tersebut karena risiko psikologis yang disebabkan, termasuk depresi dan kegelisahan.
Di bawah pemerintahan Obama, AS memang telah mengambil beberapa keputusan untuk mendukung hak-hak kaum homoseksual. Sebagai langkah simbolik, pemerintah mengatakan bahwa di kompleks Gedung Putih sendiri telah dibangun toilet bagi gender netral pada Rabu.
“Kamar kecil semua gender” ini dapat ditemukan di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower yang terhubung langsung ke Sayap Barat, tempat di mana banyak pegawai Gedung Putih bekerja dan menggelar rapat.
“Gedung Putih mengizinkan semua staf dan tamu untuk menggunakan kamar kecil sesuai dengan identitas gender mereka,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Jeff Tiller, kepada CNN. (stu)
Sumber: CNN Indonesia