Suarakita.org- Beberapa pasangan homoseksual asal Israel berhasil membawa pulang anak hasil pembuahan ibu pengganti dari Kathamandu, Nepal, pada Senin (27/4). Menteri Dalam Negeri Israel, Gilad Erdan, menyambut dengan bahagia bayi-bayi yang selamat dari bencana gempa bumi 7,9 skala Richter di Nepal ini.
“Sangat menyenangkan menyambut Anda. Saya bangga menjadi warga Israel,” ujar Erdan kepada para ayah yang menggendong bayi dan balita mereka saat menuruni tangga pesawat di Bandar Udara Tel Aviv, Israel.
Tak hanya satu, tapi ada delapan rombongan pasangan yang mendarat di bandara tersebut dalam dua gelombang terpisah.
Sesampainya di Israel, bayi-bayi tersebut akan menjalani tes DNA untuk menentukan siapa orang tua mereka. Makhluk mungil ini pun dipastikan akan mendapatkan kewarganegaraan Israel.
Di bawah hukum Israel, hanya pasangan heteroseksual yang dapat memiliki anak dari ibu pengganti. Hal ini yang menyebabkan banyak pasangan homoseksual melancong ke luar negeri untuk mendapatkan anak dari hasil pembuahan buatan.
Nepal memang merupakan tujuan utama bagi para pasangan homoseksual untuk mendapatkan ibu pengganti. Banyak ahli mengecam aksi tersebut karena dianggap mengeksploitasi kemiskinan, angka kelahiran dari ibu pengganti di Nepal terus meningkat.Merujuk pada data Kementerian Luar Negeri Israel, ada 25 bayi dari ayah homoseksual Israel yang lahir di Kathmandu.
Pemerintah Israel mengatakan mereka akan terus mengupayakan pemulangan 17 bayi lainnya. Mereka rencananya akan dibawa pulang bersama 600-700 warga Israel lain dengan pesawat yang diberangkatkan pada Selasa (28/4).
Sementara itu, salah satu penyedia jasa ibu pengganti Israel, Tammuz, mengirimkan tim dari India untuk memastikan proses kehamilan dan kelahiran bayi klien mereka berjalan lancar.
Mendukung warganya, Kementerian Hukum Israel mengizinkan para ibu pengganti di Kathmandu untuk hijrah ke Israel selama masa kehamilan. (stu/stu)
Sumber: CNN Indonesia