Search
Close this search box.

Aktifis HIV/AIDS Gelar Kampanye Ayo Peluk ODHA

Suarakita.org- Stigma dan diskriminasi yang masih sering dialami orang dengan HIV/AIDS ODHA,  membuat beberapa organisasi  konsen terhadap HIV/AIDS membuat sebuah gerakan bernama “Ayo Peluk ODHA”.

“Latar belakang kami melakukan kegiatan “Ayo Peluk ODHA”  karena masih banyak masyarakat yang enggan melakukan kontak sosial dengan ODHA karena takut tertular, dan berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan informasi tambahan kepada masyarakat soal HIV-AIDS. Sehingga ke depannya tak ada lagi stigma negatif dan diskriminasi sosial yang diterima oleh para ODHA tutur koordinator gerakan Ayo Peluk ODHA, Ayu. Minggu 28/12/2014

Gerakan kampanye ini diikuti oleh kurang lebih 150 orang masyarakat dan komunitas yang peduli terhadap HIV-AIDS. yang berasal dari  komunitas terdampak HIV seperti ibu rumah tangga, komunitas pekerja seks,  komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dan lain-lain.

Berpelukan atau berjabat tangan tidak menyebabkan seseorang tertular HIV/AIDS. Foto;dok/SuaraKita/YatnaPelangi
Berpelukan atau berjabat tangan tidak menyebabkan seseorang tertular HIV/AIDS. Foto;dok/SuaraKita/YatnaPelangi

Kegiatan dimulai Sarinah pada pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan konvoi menuju Bundaran Hotel Indonesia. Di sepanjang Car Free Day, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat para peserta membagikan selebaran infomasi terkait HIV/AIDS dan juga melakukan kontak sosial dengan meminta persetujuan kepada orang-orang untuk bersalaman dan berpelukan.

Hellen relawan dalam kegiatan ini mengatakan “Saya bersalaman dan memeluk  beberapa orang, anak-anak remaja, pada awalnya mereka takut. Namun setelah diberikan penjelasan bahwa melakukan kontak sosial dengan ODHA tidak menular barulah ia mau berpelukan dengan saya”. Helen juga menambahkan ia berpelukan dengan polisi yang terlihat ragu namun ketika sang komandan berpelukan denganya barulah polisi yang lain juga ikut melakukan hal yang sama.

Selain Hellen ada juga Antony relawan dalam kegiatan ini yang mengatakan hal serupa bahwa ada beberapa orang yang terlihat ragu untuk bersalaman dan berpelukan. “ Saya miris banget ternyata masih banyak orang di Jakarta yang belum terpapar informasi yang benar tentang penularan HIV/AIDS, saya berharap kegiatan seperti  ini harus sering diadakan tidak hanya di Jakarta tapi juga diluar daerah lainnya di Indonesia agar masyarakat mendapatkan edukasi yang benar tentang penularan HIV/AIDS”.(YatnaPelangi)