Suarakita.org- Menyambut hari Transgender Day of Rememberance (TDOR), lebih dari 30 perwakilan LGBT dari berbagai organisasi Indonesia mengadakan malam perenungan hari transgender, 20 november 2014. Acara yang rencana awalnya akan dilakukan dengan aksi di depan Istana Presiden, beralih ke Wisma PKBI Jakarta Selatan dikarenakan keadaan yang tidak kondusif.
Karena perubahan konsep yang awalnya diluar ruangan menjadi dalam ruangan, sejak pukul 18:00 panitia mulai mendekorasi ruangan dengan menempelkan poster-poster aksi di tembok. Acara yang dimulai pada pukul 20:30 ini diawali dengan testimony dari perwakilan LGBT Makasar, Medan dan Aceh. Kemudian dilanjutkan dengan menonton berbagai film-film penyerangan LGBT di Indonesia.
Di tengah acara seluruh peserta menyalakan Lilin yang di simbolkan sebagai penerang, harapan, kekuatan dan duka. Di awali oleh Vina, waria remaja yang mendedikasikan lilinnya untuk sahabat, para korban pemukulan taman lawang. Kemudian dilanjutkan peserta lain yang menceritakan pengalaman serta harapan untuk kehidupan transgeder yang lebih baik lagi.
Di akhir acara seluruh peserta berdiri dan saling bergandengan tangan dengan tujuan untuk membangun semangat kebersamaan berjuang melawan tindak diskriminasi terhadap transgender di Indonesia. (Rikky Muchammad)