Suarakita.org- Izin peminjaman lokasi shooting untuk film bertemakan cinta sesama perempuan di salah satu sekolah Katolik, New York, Amerika Serikat (AS) dicabut. Film berjudul Freeheld dan diperankan oleh Ellen Page dan Julianne Moore ini awalnya sudah mendapat izin namun beberapa saat kemudian pihak sekolah merevisi keputusannya tersebut.
Michael Shamber, produser film mengaku kecewa dengan pihak sekolah karena awalnya sekolah telah membolehkan pihaknya mengambil gambar untuk pembuatan video musik dan materi iklan, “They turned us down because of the subject matter”.
Shamberg pun melayangkan surat kepada kepala sekolah, John Flatherty, menjelaskan bahwa film ini bukan tentang pernikahan sejenis ataupun tentang perempuan yang berusahan untuk menikah sejenis. Film ini tentang pengakuan harkat perempuan yang pernah menjadi pelayan masyarakat dengan berani. Dalam surat elektroniknya dia pun menambahkan bahwa dia percaya tema film ini sesuai dengan apa yang Paus Fransiskus maksud dalam pernyataan beliau kemarin ketika dia memerintahkan Gereja untuk lebih terbuka terhadap kelompok LGBT, “I believe the theme of the movie is what Pope Francis recognised just yesterday when he called for the church to welcome and accept gay people”. Flaherty, sang kepala sekolah, dilaporkan telah berjanji untuk meneruskan surat elektronik Shamberg tersebut kepada atasannya. Namun kru film ini tidak diberi tahu tindak lanjutnya lagi.
Freeheld adalah film yang didasarkan atas kisah nyata seorang detektif perempuan bernama Laurel Hester, yang telah pension selama 23 tahun dari kantor jaksa penuntut Ocean County di New Jersey AS). Hester menjadi tajuk berita nasional ketika dalam keadaan sekarat dia menuntut hak pensiun miliknya diberikan kepada pasangan perempuannya.
Kisah Hester pertama kali difilmkan dalam bentuk film dokumenter singkat berjudul sama Freeheld pada tahun 2007. Film tersebut menyabet piala oscar kategori film dokumenter. Judul Freeheld merujuk pada lima anggota legislatif terpilih di lima wilayah konservatif di amerika serikat yang semuanya adalah pengusaha, secara inisiatif mengambil langkah untuk menolak hak pasangan hester atas uang pension milik hester karena dianggap akan merusak kesucian lembaga perkawinan. (Gusti Bayu)
Sumber : The Guardian