Suarakita.org- Masjid itu disebut Open Mosque, masjid terbuka, di mana lelaki dan perempuan muslim akan sholat bersama berdampingan tanpa hijab dan kelompok LGBT akan diterima sholat di sana pada hari Jum’at di masjid yang terletak di Cape Town Afrika selatan ini.
Syiah dan Sunni pun bisa sholat bersama di masjid ini. Masjid ini pun akan membolehkan perempuan menjadi Imam sholat dengan makmum laki-laki dan akan menerima nikah beda agama tanpa perlu salah satu pihak menjadi mualaf. Perkembangan ini telah memantik kontroversi di kalangan Muslim tradisional,
“We will … welcome gay people and discuss topical subjects like sexuality, politics and others”, kami akan menerima kelompok gay dan mendiskusikan tema-tema khusus semacam seksualitas, politik dan lainnya, ujar pendiri Open Mosque, Dr. Taj Hargey, seorang imam dan professor kajian islam dan sejarah afrika di Oxford University. Meskipun begitu dia tidak mendukung gaya hidup homoseksual namun dia tidak pula mengutuk kelompok homoseksual, “I do not endorse homosexual living, but I do not condemn them as people”.
Dr. Hargey yang dibesarkan di Cape Town dan telah kembali ke kampung halamannya untuk membangun masjid itu, mengatakan bahwa dia mengharapkan percikan revolusi keagamaan ini sampai pada kesetaraan gender dan penerimaan di antara umat Islam di daerah Western Cape.
“The women will no longer make samoosas [sic] – they will make the decisions”, perempuan tidak lagi membuat samosa (makanan –red), mereka akan membuat keputusan, ungkapnya.
Namun, ada beberapa pihak yang menuduh Dr. Hargey sedang membuat sebuah “gay mosque” (masjid gay).
Hargey mengatakan ini dikarenakan Open Mosque berada di jalan yang sama dengan kantor LGBTI Affirming Muslim Group Inner Circle, grup pembela hak-hak LGBTI Muslim.
Hargey yang menikahi perempuan Kristen ini juga mengatakan bahwa dia akan menyeret siapapun ke jalur hukum bila melabeli dirinya sebagai sesat atau menuduh dia sebagai seorang homoseksual karena niatannya membangun Open Mosque. “It is all lies. It is libel and I will take legal action against those spreading these lies,’ katanya.
South Africa’s Muslim Judicial Council (MJC), semacam MUI di Afrika Selatan, mengkritik keras rencana pembangunan Open Mosque dan berjanji akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk meastikan Open Mosque sejalan dengan ajaran islam.
“Saya menduga, cendikiawan muslim tidak sendang dengan masjid baru yang independen yang akan menantang otoritas mereka. . . Saya mengajarkan Islam yang mencerahkan, terpelajar dan egalitarian.”, kata Hargey. (Gusti Bayu)
Sumber : Gay Star News