Search
Close this search box.
Dr. Taj Hargey (Sumber : gaystarnews.com)
Dr. Taj Hargey
(Sumber : gaystarnews.com)

Suarakita.org- Masjid gay-friendly pertama di Afrika Selatan ditutup karena melanggar aturan. Padahal The Open Mosque baru saja dibuka minggu lalu.

Pendiri The Open Mosque, Dr Taj Hargey, seorang imam dan professor kajian Islam dan sejarah Afrika di Universitas Oxford mengatakan bahwa Dewan Kota berusaha menutup masjidnya dengan menggunakan logika perundangan yang konyol. Dia pun menyatakan bahwa dia tidak akan merasa terancam oleh mereka atau siapapun. “The City Council is trying to close the mosque using ridiculous by-laws and I will not be threatened by them or anyone else.”.

Sebelumnya, sekelompok muslim yang beranggotakan 14 orang dari berbagai wilayah di Afrika Selatan melabeli masjid ini sesat dan tidak Islami.

“Kami punya kebebasan beragama dan berekspresi di Negara ini. Tidak ada yang punya hak untuk memaksakan keyakinan. Ini adalah sebuah masjid dengan keadilan gender, otonom dan akan tetap begitu.”, tegas Hargey.

Berdasarkan peraturan kota tersebut tempat ibadah yang didirikan harus punya satu lahan parkir per sepuluh orang jama’ah.

Anggota Dewan Kota Ganief Hendricks mengatakan Hargey tidak mendaftarkan status perubahan fungsi bangunan dari tempat tinggal menjadi masjid dan proses perubahannya bisa memakan waktu sampai enam bulan. “This is an emotive issue – some councilors who are Muslim would want to defend the issue more vigorously than those that aren’t but the bottom line is we have to make sure that the rules are followed.”, ini adalah isu yang sensitif, beberapa anggota dewan dari kalangan muslim ingin menegakkan peraturan ini lebih giat dibandingkan dengan anggota dewan yang bukan muslim namun intinya adalah kami harus memastikan bahwa peraturan itu ditegakkan, kata Hendricks.

Namun bagi Hargey apa yang dilakukan dewan kota adalah murni bentuk intimidasi karena masjid yang dia bangun bisa mematikan monopoli teologis mereka. “It is pure intimidation. Why are they so scared? Because they know if this mosque succeeds their theological monopoly is over.

 

Sumber : gaystarnews.com

Kembali dia menegaskan bahwa The Open Mosque bukanlah masjid gay namun dia tidak akan mengusir orang hanya karena orientasi seksual ataupun ras. “This is not a gay mosque. But I will not turn anyone away based on race or sexual orientation.”.(Gusti Bayu)